Bisnis.com, JAKARTA – Analis mengungkapkan kinerja indeks berbasis Environmental, Sosial dan Governance (ESG) yang dirilis Bursa Efek Indonesia pada 20 Desember 2021 lalu cenderung bullish.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyampaikan, dua indeks berbasis ESG baru yaitu Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI telah terapresiasi dalam usianya yang kurang dari satu bulan.
“Kalau secara analisa teknikal ini masih di dalam tahap bullish consolidation kalau menurut saya,” ungkap Nafan kepada Bisnis, Sabtu (15/1/2022).
Nafan mengungkapkan saat kedua indeks tersebut melantai, terdapat fluktuasi pergerakan yang dipengaruhi oleh berbagai sentimen terkait, baik itu positif maupun negatif.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir perdagangan Jumat (14/1/2022), Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI masing-masing telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,23 persen dan 2,16 persen sepanjang tahun 2022.
Terbitnya indeks pada Desember 2021, menurutnya menjadi sentimen positif bagi pergerakannya. Sementara pada Januari 2022 terjadi fluktuasi berkaitan dengan berbagai sektor yang masuk dalam konstituennya termasuk saham emiten sector leader berkualitas baik.
Baca Juga
Selain itu, para pelaku pasar, ungkapnya, saat ini masih menyoroti dinamika perkembangan varian Omicron Covid-19 yang terjadi dalam skala global termasuk Indonesia.
Nafan menyampaikan dengan meningkatnya kasus harian di Tanah Air, membuat pelaku pasar cenderung bersikap prudent terutama untuk dua indeks berbasis ESG yang baru ini. Menurutnya pelaku pasar masih menunggu katalis positif yang akan berkembang ke depannya.
Dia mengakui bahwa penerapan ESG untuk ke depannya akan dicermati oleh para investor. Penerapan ESG pada setiap emiten juga meningkatkan ekspektasi kenaikan harga saham maupun kinerja fundamental emiten.
Terkait hal tersebut, berdasarkan hasil riset Mirae Asset Sekuritas, Nafan pun merekomendasikan beli untuk saham BBRI, BBNI, SMGR, ANTM, INTP, INCO, ICBP, INDF, KLBF, dan JPFA yang terdapat dalam dua indeks tersebut.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.