Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top Losers Sepekan Terakhir 2021, Saham BLUE, SNLK & INCF Paling Tenggelam

Saham PT Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE) anjlok 25 persen, dari harga Rp400 ke Rp300 per saham selama sepekan.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE) menjadi saham dengan kejatuhan terdalam dalam daftar perdagangan satu pekan terakhir, 27 Desember - 30 Desember 2021.

Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (1/1/2021), saham emiten perlengkapan komputer dan alat tulis ini anjlok 25 persen, dari harga Rp400 ke Rp300 per saham. Sejumlah saham lainnya juga mengisi jajaran top losers pekan ini.

Menyusul di belakang BLUE, saham PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. turun 24,37 persen. Harga saham emiten berkode SNLK tersebut turun dari Rp1.190 per lembar saham menjadi Rp900 pada penutupan perdagangan pekan ini.

Selanjutnya, adalah saham PT Indo Komoditi Korpora Tbk. (INCF) yang anjlok 24,18 persen, diikuti PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF) dengan penurunan 24,06 persen, dan saham PT Mitra Energi Persada Tbk. (KOPI) yang melemah 23,21 persen dalam empat hari perdagangan.

Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup akhir tahun 2021, Kamis (30/12/2021) dengan terkoreksi 0,29 persen atau ke 6.581,48. Sebanyak 209 saham naik ke zona hijau, 342 saham turun ke zona merah dan 130 saham stagnan.

Kapitalisasi pasar bursa parkir di level Rp8.284,87 triliun. Investor asing mencatatkan jual bersih di seluruh pasar senilai Rp350,68 miliar.

Investor asing tercatat menjual saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp90 miliar, atau yang terbanyak pada perdagangan Kamis. Menyusul di belakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp36,7 miliar dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (BUKA) sebesar Rp31,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper