Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Global Bond Indonesia Akan Tetap Laris Tahun Depan

Investor asing diperkirakan masih akan mencari instrumen global bonds Indonesia pada tahun depan.
ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA - Rekam jejak yang baik dan stabilnya peringkat utang akan menjadi katalis positif di mata investor asing terhadap penerbitan global bond Indonesia pada 2022.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan investor asing masih akan mencari instrumen global bond Indonesia pada tahun depan.

Ia menjelaskan, tingginya minat investor pada tahun ini seiring dengan tren suku bunga rendah yang berlaku di pasar global. Selain itu, tingkat likuiditas global juga masih melimpah karena berasal dari dana-dana para investor yang belum dialokasikan pada sebuah instrumen (idle money) seiring dengan ketidakpastian global yang masih terjadi.

“Kepercayaan investor asing terhadap instrumen yang dikeluarkan Indonesia juga sangat baik, sehingga global bond yang ditawarkan kebanyakan melebihi target awal,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis (30/12/2021).

Ramdhan melanjutkan, pada tahun depan, minat investor asing terhadap obligasi global Indonesia akan tetap tinggi. Ia memaparkan, salah satu sentimen positif yang mendukung outlook ini adalah tren historis pemerintah yang cukup baik.

Sejak menerbitkan obligasi dan sukuk global, Indonesia belum pernah mencatatkan gagal bayar (default).

“Hal ini membuat investor yakin terhadap prospek sukuk global ataupun obligasi global yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, minat investor juga ditopang oleh pasar obligasi Indonesia yang mampu bertahan ditengah guncangan pandemi virus corona.

Dengan potensi pemulihan ekonomi yang positif pada 2022 dan kuatnya daya tahan investor domestik, Ramdhan memprediksi kondisi pasar obligasi Indonesia akan tetap kondusif meski dibayangi potensi kenaikan suku bunga The Fed.

“Sepanjang tahun 2021, yield SUN kita cenderung menguat di saat negara-negara lain melemah. Ini akan semakin meningkatkan daya tarik global bond pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper