Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan berencana untuk melanjutkan penerbitan obligasi global (global bond) pada tahun mendatang.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyampaikan bahwa rencana menerbitkan surat berharga negara (SBN) valas atau obligasi global pada 2022 merupakan bagian dari pemenuhan pembiayaan APBN 2022.
Tidak hanya itu, Luky juga menyebutkan termasuk rencana pemerintah menerbitkan SBN valas berbasis syariah (global sukuk).
Sama dengan tahun ini, pemerintah ungkap Luky akan menerbitkan obligasi global dengan mata uang atau denominasi yang kuat diantaranya dolar Amerika Serikat, Euro, dan yen Jepang.
“Penerbitan SBN valas akan diprioritaskan dalam mata uang kuat USD, EUR dan JPY sebagai langkah mitigasi volatilitas pasar keuangan serta memperhatikan kondisi pasar keuangan, window penerbitan, serta kebutuhan kas,” ungkap Luky saat dihubungi Bisnis, Rabu (29/12/2021).
Menurutnya, penerbitan obligasi global atau yang disebutnya sebagai SBN valas tersebut memiliki keunggulan biaya yang relatif rendah, sehingga dapat bermanfaat untuk mengendalikan bunga utang dalam jangka menengah.
Baca Juga
Namun di sisi lain dia menyampaikan bahwa investor juga harus tetap mempertimbangkan risiko volatilitas yang melekat pada SBN valas, misalnya nilai tukar.
Lebih lanjut, Luky memperkirakan pada tahun mendatang kondisi likuiditas pasar keuangan masih cukup besar atau ample sehingga hal ini akan meningkatkan minat investor terhadap obligasi global yang diterbitkan pemerintah nantinya.
Apalagi, beberapa seri obligasi global pada tahun mendatang juga ada yang jatuh tempo. Pada keadaan ini, investor pada umumnya melakukan roll over dengan mempertimbangkan yield atau imbal hasil yang masih kompetitif.
Sepanjang tahun ini, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan yang dihimpun Bisnis.com, pemerintah Indonesia melakukan sejumlah penawaran obligasi global dengan beragam mata uang.
Obligasi global yang dikeluarkan diantaranya adalah penjualan SUN dalam mata uang dolar AS dan Euro. Setelah itu pemerintah juga melakukan emisi obligasi berdenominasi yen Jepang yang disebut sebagai Samurai Bonds.
Setelah itu juga menerbitkan beberapa sukuk global dalam format SDG baik dalam bentuk surat utang negara (SUN) maupun green sukuk global.