Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suspensi Dibuka, Gerak Saham Batavia Prosperindo (BTPR) dan MNC Studio (MSIN) Beda Arah

BEI mencabut penghentian sementara perdagangan saham BPTR dan MSIN mulai sesi I perdagangan hari ini, Selasa (28/12/2021).
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia membuka suspensi perdagangan saham PT Batavia Prosperindo Trans Tbk. (BPTR) dan PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) mulai sesi I perdagangan Selasa (18/12/2021).

Berdasarkan pengumuman di laman resmi BEI, penghentian sementara perdagangan saham BPTR dan MSIN telah dicabut. Dengan demikian, saham BPTR dan MSIN telah dapat ditransaksikan kembali di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I tanggal 28 Desember 2021.

Adapun, saham BPTR disuspensi bursa transaksinya sejak 17 Desembee 2021. Suspensi itu dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BPTR.

Sedangkan saham MSIN digembok sejak 24 Desember 2021 juga karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap harga sahamnya.

“Penghentian sementara perdagangan saham MSIN tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham PT MNC Studios International Tbk. (MSIN).,” tulis BEI kala itu.

Di lantai bursa, saham BPTR dan MSIN bergerak berlawanan ketika suspensi dibuka. Saham BPTR terpantau melemah 6,50 persen menjadi Rp575. Dalam 3 bulan terakhir harga meroket 202,63 persen dengan kapitalisasi pasar Rp891,25 miliar.

Sedangkan saham MSIN masih menguat 1,52 persen menjadi Rp1.995. Dalam 3 bulan terakhir harga melambung 283,65 persen dengan kapitalisasi pasar Rp22,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper