Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanri Abeng: BUMN Perlu Prioritaskan Restrukturisasi Manajemen

Tanri Abeng menyampaikan BUMN yang tengah mengalami kesulitan saat ini perlu melakukan restrukturisasi, terutama restrukturisasi manajemen.
Tanri Abeng saat berdiskusi soal Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) di kediaman KH. Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Selasa (12/2/2019)./Doc humas
Tanri Abeng saat berdiskusi soal Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) di kediaman KH. Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Selasa (12/2/2019)./Doc humas

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Periode Kabinet Pembangunan VII Tanri Abeng menyampaikan bahwa untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah mengalami kesulitan saat ini perlu melakukan restrukturisasi, terutama restrukturisasi manajemen.

“Barangkali yang paling penting justru [restrukturisasi] manajemennya baru kemudian juga kita mau tidak mau harus melakukan restrukturisasi utang. Jadi restrukturisasi utang, restrukturisasi capital, restrukturisasi bisnis, restrukturisasi manajemen, kunci daripada berhasilan BUMN kita. Ini adalah detox manajemen,” papar Tanri dalam acara webinar Transformasi BUMN di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi 2022 yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Selasa (21/12/2021).

Tanri mencontohkan, beberapa perusahaan BUMN yang menurutnya perlu melakukan restrukturisasi adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), maupun perusahaan BUMN Karya.

Namun menurutnya restrukturisasi tersebut jangan hanya melihat utang. Dia mengungkapkan, restrukturisasi harus melibatkan capital termasuk equity. Setelah itu baru kemudian menurutnya dilakukan restrukturisasi bisnisnya.

Dan yang tidak kalah penting menurutnya adalah melakukan restrukturisasi manajemen. Tanri menceritakan, emiten penerbangan Garuda Indonesia pada saat krisis 1998, telah rugi selama tujuh tahun hingga US$1,6 miliar.

Namun BUMN pada saat itu bisa membalikkan keadaan atau turnaround dalam jangka waktu satu tahun karena manajemen. Di mana pada saat itu dipimpin oleh Robby Djohan Abdul Gani.

Sama halnya dengan emiten perbankan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada masa tersebut mencetak keuntungan atau profitable. Menurut Tanri di perusahaan tersebut BUMN memilih Robby Djohan kembali sebagai CEO yang dibantu oleh komisaris utama.

Komisaris Utama Bank Mandiri pada saat itu adalah Binhadi sebagai mantan direktur Bank Indonesia. Menurutnya komisaris utama dan direktur utama pada saat tersebut bermitra berpasangan. Tanpa mengabaikan tugas dari komisaris untuk melakukan pengawasan.

“Nah, jadi kalau kita melihat masa depan dari BUMN ini, kalau menurut saya kita harus berani kembali menganalisa dan mengatakan barangkali kita perlu melakukan reformasi lagi,” ungkap Tanri.

Reformasi tersebut dibutuhkan katanya karena dalam keadaan krisis karena beberapa perusahaan BUMN mengalami kesulitan yang menurutnya harus ditangani dengan cepat.

Dia mengungkapkan bahwa kunci dari pada penanganan BUMN yang bermasalah adalah speed atau kecepatan karena makin lama menunggu pendarahannya akan semakin besar.

“Oleh karenanya tim manajemen ini yang paling penting kalau saya seorang menteri yang saya utamakan menunjuk tim manajemen sesudah itu saya berikan kewenangan dan saya tidak diganggu gugat kecuali dia butuh advice dari saya. Let them do their work,” paparnya.

Tanri mengungkapkan manajemen yang dipilih tersebut adalah orang-orang yang memang lebih kompeten dari kementerian sendiri. Karena mereka sudah seharusnya orang-orang yang berpengalaman bisa melakukan restrukturisasi bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper