Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantongi Rp130 Miliar dari Rights Issue, Ini Langkah Sejahtera Bintang (SBAT) Selanjutnya

PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) akan menggandeng produsen mesin benang OE asal Swiss untuk menambah kapasitas produksi sebesar 150 Bale/hari pada 2022.
PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) resmi melakukan IPO pada Rabu (8/4/2020).
PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) resmi melakukan IPO pada Rabu (8/4/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) bakal mendorong produksi benang OE Recycle setelah mengantongi Rp130 miliar dana hasil rights issue.

Direktur Utama Sejahtera Bintang Abadi Textile Jefri Junaedi mengucapkan terimakasih kepada para pemegang saham yang telah mendukung aksi korporasi tersebut.

"Bagi kami hal ini merupakan langkah yang baik untuk memantapkan posisi kami dan juga tentunya bagi customer kami khususnya yang telah lama menanti adanya peningkatan produksi benang OE dari kami," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/12/2021).

Perseroan berencana untuk terus berinovasi serta mencari cara untuk meningkatkan produksinya dengan salah satunya akan menggandeng produsen mesin benang OE asal Swiss untuk menambah kapasitas produksi sebesar 150 Bale/hari pada 2022.

Jefri menambahkan benang OE akan diproduksi menjadi sarung tangan, canvas, dan handuk oleh pelanggan SBAT di Rusia, Korea, Bangladesh dan negara lainnya. Tingginya permintaan membuat SBAT sering kewalahan menerima pesanan benang OE yang terus meningkat.

Kondisi ekonomi yang kian membaik pasca pandemi Covid-19 di kawasan Asia Tenggara juga memberikan efek yang positif terhadap SBAT. "Baru  baru ini, SBAT diminta untuk mengirimkan benang OE  sebanyak 10 container per-bulan yang ditujukan untuk pasar ekspor di kawasan Thailand dan Filipina," ungkapnya.

Jefri menambahkan selain melakukan penambahan modal melalui right issue ini, salah satu solusi atau strategi agar bisa mengakomodir permintaan yang terus melonjak ini, SBAT saat ini juga sedang melakukan penjajagan atau MOU dengan salah satu perusahaan produsen mesin benang OE asal Swiss, yang bernama Rieter.

Mesin Rieter ditargetkan sampai dan mulai beroperasi di SBAT pertengahan tahun 2022. Dengan adanya penambahan mesin dari right issue dan MOU dengan Rieter maka SBAT diyakini akan menjadi produsen benang OE terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan pencapaian target produksi sebesar 2.500 ton per bulan.

"Dengan adanya penambahan modal SBAT yang akan digunakan untuk menambah mesih produksi dan modal kerja SBAT serta ditambah dengan perluasan kerjasama dengan Rieter, akan menjadikan SBAT terus berkembang dan menjadi pabrik textile benang OE recycle yang ramah lingkungan terbesar di Indonesia," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper