Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Omicron Pertama di Indonesia Bikin Investor Panik, IHSG Auto Merah

Pengumuman kasus Omicron pertama di Indonesia membuat pasar panik dan melakukan aksi jual saham.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melorot tajam pada perdagangan Kamis (16/12/2021) siang usai kasus Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Indonesia.

Pada perdagangan Kamis (16/12/2021) pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG anjlok 44,89 poin atau 0,68 persen ke Rp6.581,36. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.579,36-6.661,94.

Sementara itu, sebanyak 166 saham masih bergerak di zona hijau, 363 saham bergerak di zona merah, dan 138 stagnan.

Total transaksi mencapai Rp6,7 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing Rp348,83 miliar. Saham BBRI dan ASII menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing Rp114,3 miliar dan Rp107,6 miliar.

Di sisi lain, investor asing masih memborong saham BBCA dengan net buy Rp58 miliar, dan emiten farmasi KLBF dengan net buy Rp18 miliar.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa penurunan IHSG kali ini hanya wujud dari kepanikan pasar.

“Kelihatannya sekarang hanya kepanikan pasar, tapi lebih terkendali kali ini. Nggak seperti tahun lalu sampai trading halt,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/12/2021).

Menurutnya, secara teknikal IHSG masih dalam batas aman selama tidak menurun di bawah Rp6.481.

Adapun, menurutnya, saham yang bisa aman dari kondisi seperti ini adalah saham emiten kesehatan seperti IRRA, KLBF, SAME, dan MIKA.

“Healthcare mungkin dapat kesempatan manggung lagi dengan adanya sentimen ini. Untuk sektor lainnya dari bank ada BBCA dan BBRI,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper