Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. siap melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan berpotensi mengantongi sampai dengan Rp760 miliar.
Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira mengatakan anak usaha Adaro percaya diri melakukan IPO melihat Adaro Minerals sebagai produsen batu bara kokas keras satu-satunya di Indonesia.
“Batu bara kokas/metalurgi merupakan raw material dalam pembuatan besi baja. Kami yakin bahwa prospek batu bara metalurgi akan tetap positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya permintaan atas besi baja,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (9/12/2021).
Mengutip prospektus, calon emiten bersandi ADMR ini akan menawarkan 60.485.800 lot, atau 6,048 miliar saham dengan nilai Rp100 – Rp125 per saham. Bertindak sebagai underwriter dalam IPO Adaro Minerals adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.
“Dengan range harga saat ini, raihan dana yang bisa diperoleh antara Rp600 miliar – Rp760 miliar. Namun finalnya baru akan bisa diketahui setelah book building,” ujarnya.
Sementara itu, book building saham ADMR sendiri mulai dilaksanakan pada hari ini 9 Desember 2021 sampai dengan 16 Desember 2021.
Baca Juga
Nadira mengungkapkan dana yang diperoleh dari IPO rencananya akan digunakan sebagian besar untuk belanja modal anak perusahaan.
Pada periode delapan bulan yang sampai 31 Agustus 2021, Adaro Minerals melalui perusahaan anak telah melakukan penjualan sebanyak 1,43 juta metrik ton batu bara yang dikirim ke pasar internasional meliputi Cina, India, Jepang dan Indonesia.
Enititas ADMR terus mengembangkan pasar batu bara metalurgi dan bermaksud untuk meningkatkan produksinya seiring pertumbuhan penjualan. Di saat yang sama, perusahaan anak Adaro Minerals juga terus melakukan investasi pada sarana pendukung dan fasilitas penambangan.