Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2021, Adaro (ADRO) Capai 76 Persen Target Produksi 2021

Total produksi batu bara ADRO sudah mencapai 39,64 juta ton pada sembilan bulan 2021, atau turun 4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) telah mencapai sekitar 73-76 persen dari target total produksi batu bara selama 2021.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, total produksi batu bara emiten bersandi ADRO ini sudah mencapai 39,64 juta ton pada sembilan bulan 2021, atau turun 4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

“Pencapaian ini masih sesuai dengan panduan produksi batu bara 2021 yang berada pada kisaran 52-54 juta ton,” jelas Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/12/2021).

Adapun, volume penjualan batu bara sampai dengan kuartal III/2021 tercatat 38,86 juta ton, atau turun 5 persen dari tahun sebelumnya. Total pengupasan lapisan penutup per kuartal III/2021 mencapai 173,03 juta bank cubic meter (Mbcm), atau naik 8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy)

“Ini sejalan dengan panduan untuk meningkatkan nisbah kupas tahun ini. Nisbah kupas ADRO untuk sembilan bulan pertama mencapai 4,36 kali.” imbuhnya.

Selanjutnya, pada kuartal III/2021, produksi batu bara ADRO mencapai 13,15 juta ton, atau turun 5 persen dari periode yang sama pada 2020. ADRO berhasil menjual batu bara sejumlah 13,08 juta ton, atau turun 4 persen yoy.

Sementara itu, total pengupasan lapisan penutup pada kuartal III/2021 sendiri mencapai 57,81 Mbcm, atau naik 2 persen yoy sehingga nisbah kupas mencapai 4,40 kali.

“Cuaca berhujan yang tidak lazim pada kuartal III/2021, dengan curah hujan yang lebih tinggi dan jam hujan yang lebih panjang daripada perkiraan, memperlambat aktivitas pengupasan lapisan penutup pada kuartal ini,” jelasnya.

Kendati jumlah produksi turun, ADRO sampai dengan September 2021 membukukan pendapatan usaha US$2,57 miliar atau sekitar Rp36,7 triliun (estimasi kurs Rp14.285,7 per dolar AS). Pendapatan ADRO naik 31 persen secara tahunan dari sebelumnya US$1,95 miliar sampai September 2020.

ADRO juga mencatat laba bersih US$420,9 per September 2021 atau setara Rp6,01 triliun. Laba bersih tersebut naik 284,81 persen yoy dari sebelumnya US$109,38 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper