Bisnis.com, JAKARTA - Emiten barang konsumen PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pagi ini. Perseroan mengantongi dana segar Rp3,66 triliun lewat aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Emiten dengan kode saham CMRY ini melepas sebanyak 1,19 miliar saham atau mewakili 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Harga penawaran ditetapkan senilai RpRp3.080 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar sebesar Rp3,66 triliun.
Bertindak sebagai joint global coordinators dalam IPO ini adalah Nomura Singapore Limited, PT CLSA Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara PT CLSA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai Lead Domestic Underwriters.
Presiden Direktur dan Grup CEO Cimory Farell Sutantio mengatakan dana yang dihimpun lewat IPO itu akan digunakan perseroan untuk mendanai ekspansi seperti memperbesar kapasitas produksi dan memperluas jangkauan distribusi.
Dia mengatakan momentum pandemi telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi. Untuk menangkap peluang itu, Cimory akan fokus pada inovasi produk dan menciptakan pasar baru di kategori pangan berbasis protein.
“Kami juga akan terus meningkatkan distribusi kami dengan investasi di cold chain logistics,” kata Farell, Senin (6/12/2021).
Baca Juga
Secara rinci, sekitar 33 persen dari dana IPO atau Rp1,20 triliun akan digunakan CMRY untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik dan peralatan.
Selanjutnya, sekitar 25 persen atau Rp915 miliar digunakan untuk penyetoran modal kepada entitas anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP). MP merupakan perusahaan pengolahan makanan yang akan menggunakan tambahan modal itu untuk meningkatkan kapasitas fasilitas produksi dan untuk modal kerja.
Sekitar 20 persen atau Rp732 miliar akan digunakan untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Macrosentra Niagaboga (MN) yang bergerak di bidang agen dan distributor. Dana tersebut utamanya akan digunakan oleh MN untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi.
Sekitar 15 persen atau Rp549 miliar akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan jumlah toko dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan.
Terakhir, sekitar 7 persen atau Rp256 miliar akan digunakan CMRY untuk modal kerja perseroan seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari hari.