Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan 4 perusahaan tercatat baru pada hari ini, Senin (6/12/2021). Perusahaan tercatat di BEI sepanjang 2021 pun menjadi 47 perusahaan.
BEI dalam undangannya menyampaikan, pada Senin (6/12) akan diselenggarakan seremoni virtual PT Wira Global Solusi Tbk dengan kode saham WGSH, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk dengan kode saham CMRY, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk dengan kode saham WMPP dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk dengan kode saham TAYS.
"WGSH, CMRY, WMPP, dan TAYS sebagai Perusahaan Tercatat ke-44, 45, 46 dan 47 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021," papar BEI.
Berikut profil singkat IPO calon perusahaan tercatat di BEI WGSH, CMRY, WMPP, dan TAYS.
PT Wira Global Solusi Tbk. (WGSH)
Calon emiten PT Wira Global Solusi Tbk. berencana melepas 208,5 juta untuk mendapatkan dana segar Rp29,19 miliar.
Baca Juga
Perusahaan teknologi itu akan melepas sebanyak-banyaknya 208,5 juta saham biasa. Jumlah itu setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO dengan nilai nominal Rp20 setiap saham.
Calon emiten itu akan menawarkan kepada publik dengan harga Rp140 setiap saham. Dengan demikian perseroan mampu memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp29,19 miliar.
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY)
Calon emiten produsen susu premium PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. atau Cimory mengumumkan harga penawaran senilai Rp3.080 dalam penawaran umum perdana saham.
Cimory akan melepas 1.190.203.000 (dibulatkan 1,19 miliar) saham dengan nominal Rp10, yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO.
Harga penawaran yang ditawarkan pada penawaran umum perdana saham Rp3.080setiap saham. Dengan demikian, produsen susu Cimory dalam aksi IPO akan meraih dana segar hingga Rp3,66 triliun.
Adapun, perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,06 persen dari saham yang ditawarkan dalam IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan atau sebanyak 700.000 saham.
Selanjutnya perseroan akan menerbitkan opsi saham untuk program MESOP sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah OPO atau sebanyak 674,44 juta saham.
PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP)
Calon emiten peternakan, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. telah menetapkan harga penawaran sebesar Rp160 per lembar saham dalam penawaran umum saham perdana.
Calon emiten yang mendapatkan kode ticker WMPP ini akan menawarkan 4,41 miliar saham baru, porsi tersebut mewakili 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Nilai nominal saham ditetapkan Rp20 dan harga penawaran senilai Rp160. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi Rp707,04 miliar dalam aksi IPO ini.
Induk usaha PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) ini berencana menggunakan sekitar 11,50 persen dari dana IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (KSO) export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia bersama mitra.
Sekitar 19 persen akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sekitar 19 persen akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas usaha, sedangkan sisanya sekitar 50,5 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
WMPP bergerak di bidang Consumer Goods dan Komoditas Agrikultur yang terintegrasi secara holistik dengan lima lini bisnis yakni; Livestock, Meat Processing, Poultry, Commodity, serta Construction dan Energy.
PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers Tbk. (TAYS)
PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS) merupakan calon emiten produsen makanan ringan. Pada akhir hari ketiga penawaran umum, saham TAYS telah mencatat oversubscribed hingga 26 kali dari penjatahan berdasarkan sistem IPO.
“Kepercayaan para investor kepada Tays Bakers yang menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan perusahaan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini yang besar,” papar Alexander Anwar, CEO Jaya Swarasa Agung, dalam keterangan resmi.
Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 240,3 juta saham baru. Jumlah ini setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO.
Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp360 per lembar saham, sehingga TAYS mendapatkan dana dari IPO sebanyak Rp86,51 miliar.
“Setelah 20 tahun, Tays Bakers mengambil langkah strategis untuk go public demi mewujudkan visi perusahaan dalam membuat, memasarkan, mendistribusikan, dan menjadi top 10 merek makanan ringan FMCG di Asia Tenggara pada tahun 2025,” tambah Alex.
Kedatangan keempat emiten anyar ini di BEI tentunya dinantikan oleh investor. Mampukah saham mereka mengalami auto reject atas (ARA), mengikuti tren saham IPO sebelumnya? Kita tunggu saja.