Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. memperoleh kontrak baru pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bayang Nyalo senilai Rp128 miliar.
PLTM yang akan dibangun di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat, tersebut memiliki kapasitas 2x3 megawatt.
PLTM ini akan memanfaatkan aliran Sungai Bayang Nyalo dengan luas daerah aliran sungai 98,50 kilometer persegi. Adapun, rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.516 milimeter, debit rencana 6.26 meter kubik per detik, debit banjir Q50:501.30 meter kubik per detik dan debit banjir 100:564.20 meter kubik per detik.
Sementara itu, rencana tenaga hidro sendiri net head sebesar 100.51 meter dan kapasitas terpasang 6 megawatt.
SVP EPC Division Waskita Karya, Wisnu Wijayanto mengatakan sumber pendanaan pembangunan berasal dari PT Bayang Nyalo Hidro dengan jenis pembayaran monthly payment sesuai progres yang dicapai setiap bulannya.
“Rencana pembangunan PLTM ini akan dikerjakan dengan waktu pelaksanaan 660 hari atau 22 bulan,” tulis Wisnu dalam keterangan resmi, Senin (29/11/2021).
Baca Juga
Dia melanjutkan dengan kondisi status lahan yang sudah dibebaskan 100 persen dan perseroan memiliki pengalaman dalam mengerjakan proyek Hydro Power, Waskita Karya optimistis dapat menyelesaikan proyek dengan kualitas baik, tepat waktu dan garansi kapasitas sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang disepakati dengan PT Bayang Nyalo Hidro.
Emiten dengan kode saham WSKT ini akan mengerjakan lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan sipil, hidro mekanikal dan elektrikal, tidak termasuk turbin dan generator (supply by owner).
Pekerjaan terbagi dalam tiga paket utama, yaitu Paket I meliputi pekerjaan concrete weir (width 28.4 meter), intake, water way 1 concrete box culvert (length 188 meter), dan sandtrap (length 34 meter).
Sementara, Paket II meliputi pekerjaan waterway 2 concrete boc culvert (length 1.132 meter), headpond (width 7 meter, length 29 meter) dan penstock (Dia 1.8 meter, length 210 meter).
Untuk Paket III meliputi power house concrete & steel structure (width 38,4 meter, length 17,7 meter).
Direktur Operasi III Waskita Karya, Gunadi mengatakan dengan dibangunnya PLTM ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dari berbagai aspek. Misalnya dari aspek lingkungan hidup akan sangat berkontribusi dalam penghematan energi dan mengurangi penggunaan bahan bakar yang berdampak pada polusi udara karena PLTM merupakan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Semoga penandatanganan kontrak Proyek PLTM Bayang Nyalo dengan PT Bayang Nyalo Hidro ini diberi kemudahan dan kelancaran serta selama pelaksanaan proyeknya nanti dimudahkan segala sesuatunya dan dapat memberikan kontribusi positif dan keberkahan bagi Waskita,” ujar Gunadi.
Adapun, WSKT sebelumnya pernah terlibat dalam pembangunan beberapa pembangkit listrik di Indonesia a.l. PLTM Baras Kalimantan Barat, PLTM Lokomboro Nusa Tenggara Timur, PLTM Werba Irian Jaya, PLTM Lebak Barang Jawa Tengah, PLTM Sangir Hulu Sumatera Barat, PLTM Lebak Tundun Jawa Barat, PLTA Sepakat Aceh, dan PLTA 2x10 MW Genyem Papua.
Kesepakatan kontrak kerja PLTM Bayang Nyalo senilai Rp128 miliar tersebut ditandatangani oleh SVP EPC Division WSKT AS Wisnu Wijayanto dan Direktur Utama PT Bayang Nyalo Hidro Soma Ariyaka di Gedung Office 8 lantai 10, Senopati, Jakarta Selatan pada Jumat, 26 November 2021.
Turut menyaksikan penandatanganan kontrak itu Direktur Operasi III WSKT, Gunadi dan Komisaris Utama PT Bayang Nyalo Hidro, Zainal Hadi.