Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dear Investor, Itama Ranoraya (IRRA) Mau Buyback Saham Rp120 Miliar

Pembelian saham ini mengunakan dana idle perusahaan, sehingga tidak akan mempengaruhi pendapatan dan pembiayaan IRRA.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham.

IRRA berniat membeli kembali maksimal 75 juta saham atau 4,69 persen saham dengan anggaran hingga Rp120 miliar.

“Sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK, pembelian kembali saham akan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah tanggal penyampaian ketertukaan infomasi ini,” tulis manajemen dalam keterangan resmi, Jumat (26/11/2021).

Manajemen menegaskan, pembelian saham ini mengunakan dana idle perusahaan, sehingga tidak akan mempengaruhi pendapatan dan pembiayaan perusahaan. Peseroan mencatat laba besih per saham per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp40. Sedangkan perfoma laba per saham setelah pembelian ini dilaksanakan akan menjadi Rp68,75.

“Pelaksanaan pembelian kembali saham akan menyebabkan perubahan pada jumlah saham yang beredar, namun perubahan tersebut tidak signifkan terhadap performa laba per saham perseroan,” jelas manajemen.

Adapun IRRA berhasil membukukan pendapatan sepanjang periode Januari-September 2021 melejit hingga 671,1 persen. Laba bersih pun ikut bertumbuh.

Hingga September 2021, emiten berkode IRRA ini mencetak pendapatan sebesar Rp1,09 triliun atau tumbuh 671,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,1 miliar.

Kenaikan pendapatan tersebut membuat perolehan laba bersih ikut meningkat signifikan, bahkan naik lebih tinggi sebesar 840,7 persen menjadi Rp 84,9 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,03 miliar.

Dari neraca perusahaan, nilai ekuitas 9 bulan 2021 ini juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp508,1 miliar atau naik 84,7 persen dari posisi ekuitas semester I/2021. Kenaikan tersebut berasal dari realisasi penjualan saham treasury kepada PT Global Dinamika Kencana yang merupakan transaksi awal (uang muka) untuk akuisisi 51 persen PT Oneject Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper