Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menargetkan peningkatan penjualan melalui marketplace KRASmart, khususnya untuk menjaring pangsa pasar baru.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan pada 2022 perseroan menargetkan peningkatan penjualan 26 persen secara tonase. Salah satu strategi memacu pemasaran melalui platform digital KRASmart.
"Dengan KRASmart, nantinya kami targetkan 100 persen pelanggan existing KRAS berbelanja melalui marketplace tersebut. Selanjutnya, KRASmart juga mempermudah Krakatau Steel melakukan penetrasi pasar baru atau memperluas pasarnya," paparnya setelah acara grand launching KRASmart Marketplace di Jakarta, Jumat (26/11/2021).
Platform penjualan ini menyediakan berbagai produk baja Krakatau Steel dan anak usaha, dari produk baja hulu hingga produk baja hilir sehingga akan terintegrasi. Konsumen dapat berbelanja produk baja sama seperti marketplace retail yang umumnya digunakan untuk consumer goods.
Silmy menyampaikan adanya marketplace produk baja juga memperbaiki ekosistem industri sekaligus tata niaga baja. Harapannya, produsen mampu menyediakan produk yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan pelanggan mudah mengakses barang berkualitas.
"Ekosistem digital KRASmart harus kami gunakan semaksimal mungkin agar menjadi perusahaan terdepan modern dan ikut memperbaiki ekostem industri baja dalam negeri," imbuhnya.
Baca Juga
KRASmart Marketplace pun sangat penting untuk pembukaan pasar-pasar baru dan penetrasi pasar produk-produk hilirisasi baja. Sebagai contoh, KRAS baru saja meluncurkan produk guard rail atau pagar pengaman yang digunakan pada pembatas jalan.
Guard rail diproduksi dengan bahan baku Hot Rolled Coil (HRC) dari Krakatau Steel untuk kemudian diproses akhir pembentukan sesuai spesifikasi. Ke depannya, Silmy juga merencanakan berbagai produk penghiliran baja, seperti tower.
"Adanya marketplace jadi sejalan dengan rencana KRAS ekspansi produk hilir baja sehingga pelanggan ritel tahu berbagai produk Krakatau Steel," jelasnya.
Digitalisasi yang dilakukan Krakatau Steel, sambung Silmy, berdampak positif dalam peningkatan kinerja. Sampai dengan Oktober 2021, KRAS berhasil mencatatkan laba bersih Rp1,05 triliun.
Penjualan KRAS per Oktober 2021 mencapai Rp26,5 triliun, meningkat 73,19 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp15,3 triliun per Oktober 2020.
Silmy menargetkan penjualan KRAS bisa mencapai Rp32 triliun sampai akhir 2021. Adapun, pada 2022 KRAS memperkirakan penjualan di kisaran Rp35 triliun-Rp40 triliun.
"Kalau secara volume kami targetkan naik 26 persen pada 2022. Kalau nilai penjualan mengikuti harga komoditas yang fluktuatif, setidaknya secara nominal di kisaran Rp35 triliun-Rp40 Triliun," ujarnya.