Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu Crazy Rich atau konglomerat Indonesia dan Raja batu bara Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources, emiten berkode saham BYAN, mencatatkan kenaikan kekayaan mencapai US$1,5 miliar sejak April 2021 sampai dengan hari ini.
Mengutip daftar Billionaires Forbes, kekayaan Low Tuck Kwong per hari ini, Kamis (25/11/2021) sudah mencapai US$2,6 miliar. Jumlah kekayaannya bertambah US$1,5 miliar dari pada US$1,1 miliar pada 6 April 2021.
Pemilik PT Bayan Resources Tbk. itu tercatat rajin menambah saham di emiten miliknya. Sepanjang November 2021 saja, orang terkaya ke-25 di Indonesia ini sudah membeli saham BYAN sebanyak empat kali dengan nilai transaksi sekitar Rp11,87 miliar.
Adapun, berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (24/11/2021), BYAN melaporkan pendapatan selama tiga bulan atau pada kuartal III/2021 saja sebesar US$725,4 juta, naik 135,90 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Dengan seluruh perolehan yang ada, BYAN mencatat laba periode berjalan selama tiga bulan naik 657,31 persen dari US$42,4 juta pada kuartal III/2020 menjadi US$321,1 juta pada kuartal III/2021.
Capaian yang cemerlang sampai dengan kuartal III/2021 itu juga terbantu dari kenaikan harga jual rata-rata batu bara yang mencapai US$75,4 per metrik ton, dibandingkan dengan harga pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$34,6 juta per metrik ton.
Baca Juga
Rata-rata harga jual selama sembilan bulan 2021 juga naik ke US$59,7 per metrik ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya mencapai US$38,6 per metrik ton.
Saat ini, Low Tuck Kwong menjadi pemegang saham pengendali BYAN dengan kepemilikan 1,83 miliar saham di BYAN atau setara dengan 55,17 persen dari keseluruhan saham BYAN.
Sementara itu, mengutip data Bursa Efek Indonesia, saham BYAN hari ini juga bergerak positif, naik 125 poina tau 0,48 persen ke Rp26.325. Dalam setahun, harga saham BYAN sudah naik 115,78 persen. Adapun selama tahun berjalan harganya naik 70,11 persen.