Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp1,43 triliun hingga kuartal III/2021, atau separuh dari revisi pedoman capex 2021.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (24/11/2021), emiten bersandi BYAN ini mencatatkan belanja modal sebanyak US$100,8 juta atau Rp1,43 triliun (asumsi kurs Rp14.290) sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut mencapai 79,30 dari target kuartal III/2021 sebesar US$127,1 juta.
Adapun, untuk setahun penuh 2021, BYAN menetapkan revisi pedoman capex 2021 antara US$170 juta-US$190 juta. Alhasil penyerapan capex hingga kuartal III/2021 baru mencapai 53-59 persen dari target tahun ini.
Pada kuartal III/2021, pendapatan BYAN juga naik ke US$725,4 juta atau naik 135,90 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kemudian, BYAN mencatat kenaikan laba kotor pada kuartal III/2021 mencapai 341,53 persen ke US$484,8 juta dari tahun sebelumnya di US$109,8 juta.
Selanjutnya, EBITDA perusahaan juga tercatat melesat 440,14 persen pada kuarta III/2021 ke US$438,6 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$81,2 juta. Adapun, BYAN mencatat laba periode berjalan pada kuartal III/2021 saja naik 657,31 persen dari US$42,4 juta pada kuartal III/2020 menjadi US$321,1 juta pada tahun ini.
Di bursa, pada perdagangan Rabu (24/11/2021) saham yang dikendalikan tapian Low Tuck Kwong ini juga tercatat naik 200 poin atau 0,77 persen ke Rp26.200.
Baca Juga
Emiten dengan kapitalisasi pasar Rp87,22 triliun ini sepanjang tahun ini (ytd) sudah mencatat kenaikan harga saham 69,31 persen. Sedangkan dalam setahun, harga sahamnya sudah naik 114,75 persen.