Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor alat elektronik dan teknologi, PT Galva Technologies Tbk. (GLVA) telah membelanjakan Rp31,6 miliar atau sekitar 63 persen–65 persen dari total capital expenditure (capex) 2021.
Direktur Galva Technologies Maria Fransiska menjelaskan tahun ini GLVA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp50 miliar, dan hingga September 2021 perseroan telah menggunakan Rp31,6 miliar.
Maria menuturkan hingga akhir tahun jumlah anggaran capex tersebut tidak akan digunakan secara utuh mengingat perseroan menghadapi beberapa tantangan, seperti kelangkaan pasokan hingga kelangkaan kontainer.
"Sampai dengan akhir tahun dengan segala tantang dan pasokan barang yang terbatas, anggaran yang telah kami siapkan mungkin tidak akan dipakai seutuhnya sekitar 70 persen–75 persen," ucapnya dalam paparan publik, Rabu (17/11/2021)
Sementara itu, Maria mengatakan dengan tantangan dan estimasi penjualan perseroan memperkirakan laba bersih GLVA sampai akhir 2021 akan tumbuh 10 persen–12 persen dibandingkan tahun lalu.
Lebih lanjut, Direktur Utama Galva Technologies Oki Widjaja menjelaskan pihaknya sedang berupaya menstabilkan kinerja perseroan di tengah kelangkaan komponen dan logistik.
"Banyak sekali kelangkaan komponen dan pasokan dari supplier ini menyebabkan kinerja perusahaan terganggu, disamping itu kita masih mengalami kendala logistik seperti kelangkaan kontainer," jelas Oki.
Jika melihat kinerja keuangan perseroan selama sembilan bulan terakhir, GLVA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,11 triliun. Jumlah tersebut turun 26,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,52 triliun.
Selanjutnya, GLVA membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp23,20 miliar hingga kuartal III/2021. Keuntungan tersebut naik 25,18 persen dari September 2020 sejumlah Rp18,53 miliar.