Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten kapal sampai akhir tahun diprediksi dalam tren menguat, bergantung pada sentimen terkait kinerja serta barang yang diangkut emiten kapal tersebut.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa terkait dengan prospek emiten perkapalan semuanya tergantung pada permintaan terutama pada jasa pelayanan angkutan barang, maupun juga jasa lainnya.
“Biasanya juga emiten perkapalan juga tergantung pada peningkatan jasa itu sendiri, misalnya ada peningkatan permintaan, tapi kalau misalnya bisa karena faktor pandemi membuat mobilitas terhenti ya otomatis juga terhambat,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Selasa (2/11/2021).
Mengenai angkutan komoditas, Nafan juga menilai sedang dalam tren positif, terkait dengan kenaikan harga komoditas itu sendiri, sehingga membuat emiten turunannya juga membaik karena meningkatkan produktivitasnya.
“Saya pikir kalau secara global, sebenarnya trennya menguat, walaupun akhir-akhir ini terjadi koreksi wajar karena faktor terjadi krisis energi dan supply chain disruption. Kenaikan ini kan menunjukkan bahwa aktivitas perkapalan untuk mengangkut barang atau komoditas global itu bagus,” ujarnya.
Untuk mendukung kinerja emiten kapal tanah air, selama mereka bisa memenuhi untuk permintaan pengiriman barang dan jasa, maupun sesuatu yang bersifat strategis lainnya seperti komoditas, misalkan ekspor komoditas naik, devisa bisa naik, kinerja neraca perdagangan juga membaik, akan membawa angin segar untuk emiten kapal.
Baca Juga
“Kalau menurut saya, ini mestinya ini bisa ditangkap sebagai prospek yang positif. Namun yang menjadi halangan, bahwa emiten tersebut second liner, market capnya nggak beitu besar,” jelasnya.
Lalu secara teknikal, terdapat emiten yang gerak harga sahamnya relatif sedikit, dan ada yang kurang likuid.
Nafan menjelaskan, dari sisi investor akan mengharapkan emiten-emiten kapal bisa mengeluarkan pengumuman seperti aksi korporasi, mengumumkan kinerja keuangan, atau menunjukkan strategi bisnis yang tepat sasaran.
“Itu bisa jadi sentimen positif dari para investor. Karena umumnya kalau harga sahamnya lagi drop mereka akan memantau top liner. Untuk emiten perkapalan biasanya investor akan menantikan aksi korporasi, lapkeu, pengumuman dividen. Kalau misalkan ada yang positif, ada berita positif yang keluar akan temporer investor akan masuk. Tapi kalau biasa strateginya umumnya wait and see,” imbuhnya.
Investor juga akan melihat kinerja fundamental dan prospek industri juga. Kembali lagi, untuk kapal akan bergantung pada apa yang diangkut.
“Kalau komoditas yang diangkut lagi bagus yang strategis bisa menopang perekonomian akan lebih diminati,” imbuhnya.
Pada penutupan perdagangan Selasa (2/11/2021), beberapa saham emiten kapal parkir di zona hijau, seperti SHIP, WINS, MBSS, TPMA, BULL dan HITS.
Saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk. (SHIP) hari ini memimpin, naik 4,06 persen ke 1.025. Menyusul, saham PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) hari ini naik 3,95 persen ke 158. Selanjutnya, saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) naik 2,13 persen ke 720.
Saham PT Trans Power Marine (TPMA) menyusul, naik 1,77 persen ke 460. Kemudian, saham PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) naik 1,54 persen ke 264. Adapun, saham PT Humpuss Intermoda Trans Tbk. (HITS) naik 1,02 persen ke 398.