Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertimbangkan Situasi, Humpuss Intermoda (HITS) Siap Belanja Kapal pada 2021

Perseroan masih mencermati kondisi ekonomi dan politik tahun depan dan berencana menambah kapal jika kondisi mendukung.
Kapal tanker gas Ekaputra 1. Pengangkutan gas merupakan salah satu lini usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk./hits.co.id
Kapal tanker gas Ekaputra 1. Pengangkutan gas merupakan salah satu lini usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk./hits.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. masih mencermati kondisi makroekonomi dan politik sebelum memutuskan untuk menambah armada pada 2021.

Komisaris Utama Humpuss Intermoda Transportasi Theo Lekatompessy menyampaikan untuk skenario terbaik perseroan akan menambah masing-masing satu kapal untuk jasa sewa kapal gas alam cair (LNG), minyak mentah dan bahan bakar minyak (oil), serta bahan kimia (petrokimia).

“Kalau skenario pertumbuhan ekonomi ternyata baik, stabil, pemulihan pascapandemi cepat, dan politik stabil maka kapalnya tambah satu di LNG. satu di kimia, dan satu di minyak,” jelas Theo kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020).

Selanjutnya untuk skenario moderat ketika pemulihan ekonomi tida terlalu cepat, emiten dengan kode saham HITS tersebut kemungkinan hanya menambah dua kapal, masing-masing satu kapal untuk jasa sewa minyak dan bahan kimia.

Namun, apabila kondisi ekonomi belum membalik, Theo menyebut pihaknya hanya akan melakukan regenerasi kapal yaitu membeli kapal untuk menggantikan kapal yang dijual karena sudah tua.

“Semua ini sangat tergantung dengan kondisi ekonomi dan politik tahun depan karena akan mempengaruhi adanya tender atau tidak,” imbuh Theo.

Baru-baru ini, HITS menjual tiga unit kapal a.l. TB Semar 9, Box 22, dan Box 15 yang dimiliki anak usaha perseroan yaitu PT Humpuss Transportasi Curah.

Theo mengatakan penjualan kapal itu bukan dari bisnis inti perseroan (LNG, minyak mentah, dan bahan kimia) karena kapal yang djual itu berasal dari divisi jasa sewa kapal tunda dan tambat.

Penjualan kapal senilai Rp18,10 miliar tersebut merupakan strategi peremajaan armada dari perseroan, yaitu mengganti kapal yang sudah tua dengan kapal yang lebih baru.

“Itu kapal tua yang mau ditukar dengan kapal baru karena sudah tidak efisien. Artinya apa yang dijual tahun ini akan dibeli lagi tahun depan,” imbuh Theo.

Selain yang disebutkan di atas, Theo menyampaikan rencana ekspansi armada lainnya masih dalam tahap finalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper