Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) memoles kinerja melalui restrukturisasi armada dan fokus pada area pertumbuhan minyak dan gas (migas) di masa depan.
Direktur Utama Wintermar Offshore Marine Sugiman Layanto menegaskan prospek positif perusahaan, seiring harga minyak yang lebih tinggi telah memulai siklus investasi baru untuk pengembangan ladang minyak Lepas pantai.
"Strategi yang disiapkan perseroan yakni fokus pada armada yang ramping dan efisien. Kemudian, terus meningkatkan efisiensi operasional dengan menjaga basis biaya rendah," jelasnya dalam paparan publik pada Rabu (25/8/2021).
Strategi lainnya yakni emiten bersandi WINS ini akan memposisikan pada area pertumbuhan masa depan seperti aset baru dan masuk pada sektor energi terbarukan, dan terakhir untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam perencanaan bisnis.
WINS telah melakukan perampingan jumlah armada low tier dan yang telah berumur guna mengurangi utang perseroan. Sejak 2010, perseroan secara konsisten terus mengurangi jumlah kepemilikan kapal ukuran kecilnya.
Pada 2010, kepemilikan kapal low tier perseroan mencapai 40 unit, sementara pada semester I/2021 jumlahnya menjadi hanya 2 unit. Sementara, untuk kapal mid tier dari yang berjumlah 17 unit pada 2010 menjadi 28 unit per semester I/2021.
Baca Juga
Adapun, kapal high tier dari yang hanya 2 unit pada 2010 menjadi 11 unit pada semester I/2021.
"Armada saat ini terkonsentrasi pada kapal-kapal high tier, perseroan baru saja menjual 2 kapal pada semester pertama 2021, sehingga jumlah armada menjadi 41 unit pada akhir Juni 2021. Biaya Langsung pun turun 26 persen secara tahunan," paparnya.
Lebih lanjut, prospek industri yang positif didukung oleh harga minyak yang lebih tinggi menghasilkan permintaan yang lebih tinggi untuk Offshore Support Vessel (OSV).
Dengan net gearing yang saat ini turun menjadi 29 persen serta akses ke pendanaan lewat persetujuan penerbitan saham, Wintermar sekarang siap untuk mulai berinvestasi lagi.
Per akhir Juni 2021, kontrak yang dimiliki perusahaan berjumlah US$69 juta.