Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mengharapkan penawaran umum perdana saham Mitratel dapat menarik minat investor untuk memperkuat perekonomian Indonesia dan membuka lapangan kerja.
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel diharapkan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Mitratel, Telkom grup, BUMN, dan negara Republik Indonesia.
"Mitratel diharapkan dapat membangun market leadership di industri tower provider yang merupakan infrastruktur telekomunikasi nasional oleh perusahaan BUMN dan anak usaha demi memperkuat ketahanan digital nasional," urainya Selasa (26/10/2021).
Mitratel diharapkan dapat menarik minat investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia sehingga dapat memperkuat perekonomian Indonesia dan pembukaan lapangan kerja.
Di sisi lain, Mitratel diharapkan dapat menjadi perusahaan yang independen dan memiliki tata kelola yang transparan melalui IPO ini.
"IPO ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas finansial dan fleksibilitas untuk menjadikan Mitratel lebih agresif dalam mengejar peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan," katanya.
Baca Juga
Menteri BUMN Erick Thohir juga mengapresiasi kepada grup Telkom yang telah sukses membawa salah satu anak usahanya menjadi perusahaan tower provider terbuka.
BUMN yang diwakili anak usahanya kembali melakukan IPO setelah vakum selama 2,5 tahun yang dibuka oleh Mitratel.
Langkah PT Dayamitra Telekomunikasi untuk menggelar initial public offering (IPO) mengincar dana segar Rp19,79 triliun hingga Rp24,9 triliun dari IPO.
Apabila mencapai target maksimal, IPO Mitratel akan mencatat rekor baru karena melampaui nilai IPO PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang meraih Rp21,9 triliun dari IPO pada Agustus 2021.
Dalam IPO, Mitratel berencana melepas 25,54 miliar saham ke publik. Jumlah itu setara dengan 29,85% dari modal yang disetor dan ditempatkan. Anak usaha plat merah itu akan melepas saham dengan kisaran harga antara Rp775 per saham hingga Rp975 per saham.
IPO Mitratel juga merealisasikan ambisi Menteri BUMN Erick Thohir untuk membawa belasan BUMN dan anak usaha BUMN untuk go public dalam 3 tahun ke depan.
Selain Mitratel, Pertamina Geothermal, Adhi Commuter Properti, Krakatau Tirta Industri, ASDP Indonesia Ferry, dan beberapa anak usaha BUMN Karya juga menjajaki aksi IPO.