Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp3,9 triliun per September 2021.
Realisasi marketing sales LPKR tersebut telah mencapai 92,85 persen dari target yang direvisi naik tahun ini senilai Rp4,2 triliun. Adapun, sebelumnya emiten dengan kode saham LPKR ini menargetkan marketing sales senilai Rp3,5 triliun tahun ini yang mana sudah terlewati.
CEO Lippo Karawaci John Riady menyampaikan bahwa pada kuartal III/2021 saja prapenjualan perseroan tercatat senilai Rp1,56 triliun atau naik 25,80 persen secara tahunan dari Rp1,24 triliun pada kuartal III/2020.
"Sekitar 59 persen peningkatan penjualan pada kuartal III/2021 berasal dari produk rumah tapak dengan harga terjangkau dan pertumbuhan permintaan di San Diego Hills," kata John dalam siaran pers, Kamis (21/10/2021).
Adapun, LPKR telah meluncurkan hunian Cendana Parc Tahap II yang direspons positif oleh pasar. Pada kuartal terakhir tahun ini, LPKR masih akan meluncurkan 2 proyek lagi yaitu klaster premium dengan harga di atas Rp2 miliar per unit dan ruko di Lippo Village.
John menambahkan LPKR masih melihat produk rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja prapenjualan sampai dengan akhir 2021. Selain itu, prapenjualan perseroan juga ditopang oleh kontribusi dari anak usaha yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek Waterfront Estates.
Baca Juga
Lebih lanjut, John optimistis target prapenjualan yang sudah direvisi naik menjadi Rp4,2 triliun akan tercapai hingga akhir tahun ini. Dia melihat ekspektasi peluncuran proyek baru bakal berhasil, begitu pula penjualan produk apartemen siap huni, serta penjualan tanah industri dan properti komersil di Lippo Cikarang.
Analis Citigroup Sekuritas Felicia Asrinanda memperkirakan LPKR berpotensi membukukan pendapatan prapenjualan melampaui target yang direvisi naik tersebut tahun ini.
"LPKR bisa melampaui pra-penjualan 2021 yang sebesar Rp4,2 triliun," tulis Felicia dalam riset.