Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 19 Oktober 2021

Hari ini nilai tukar rupiah diprediksi akan melemah dengan pergerakan di kisaran Rp14.111- Rp14.115 per dolar AS.
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini akan dipengaruhi oleh rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda kemarin (18/10/2021) mengalami pelemahan 0,25 persen atau 35,5 poin ke level Rp14.110 per dolar AS.

Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan pelemahan nilai tukar kemarin memang tidak terlepas dari beberapa data global yang keluar, termasuk data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melandai pada kuartal III/2021.

"Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan terendah Tiongkok setidaknya dalam 1 tahun terakhir, sehingga ini bisa mencerminkan arah pertumbuhan global pada tahun ini yang diproyeksikan akan jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya," urainya kepada Bisnis, Senin (18/10/2021).

Pada Selasa (19/10/2021), pergerakan nilai tukar rupiah akan dipengaruhi hasil rapat dari Dewan Gubernur BI untuk penentuan suku bunga acuan BI. Meskipun, sebenarnya hasil dari rapat Dewan Gubernur BI ini ada peluang sudah diantisipasi terlebih dahulu oleh pasar.

“Saya perkirakan nilai tukar rupiah masih akan melemah dengan perkiraan pergerakan di kisaran Rp14.111- Rp14.115," kata Yusuf.

Mengutip Antara, dolar AS sedikit melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat, setelah data menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS mencatat penurunan terbesar dalam tujuh bulan pada September.

Penurunan tersebut menghapus kenaikan sebelumnya di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin lebih dekat untuk menaikkan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Produksi manufaktur AS terpukul karena kekurangan semikonduktor global yang berkelanjutan menekan produksi kendaraan bermotor, memberikan bukti lebih lanjut bahwa kendala pasokan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Gangguan pasokan menambah kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi dan menambah ekspektasi bahwa bank sentral AS perlu bertindak untuk mengatasi kenaikan harga.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya menyusut 0,02 persen menjadi 93,95 pada akhir perdagangan Senin waktu setempat. Indeks sebelumnya mencapai 94,17 karena imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat.

15:04 WIB
Mantap! Rupiah perkasa Rp14.076

Rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan penguatan 0,24 persen atau 34 poin ke level Rp14.076 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,37 persen atau 0,35 poin ke posisi 93,60. 

13:48 WIB
Rupiah menguat 0,24 persen

Rupiah terus bertahan di teritori positif dengan penguatan 0,24 persen atau 33,50 poin ke Rp14.076,50 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terus mengalami koreksi hingga 0,35 persen atau 0,33 poin ke 93,62.

11:41 WIB
Rupiah melaju ke Rp14.080,50

Rupiah masih melaju dengan penguatan 0,21 persen atau 29,50 poin menjadi parkir di posisi Rp14.080,50 per dolar AS

Adapun indeks dolar AS kian tertekan 0,33 persen atau 0,31 poin ke 93,65. 

11:08 WIB
Rupiah kian perkasa

Rupiah semakin menguat dengan penguatan 0,22 persen atau 31,50 poin menjadi Rp14.078,50 per dolar AS.

Sementara indeks dolar AS terpantau melemah 0,27 persen atau 0,26 poin ke 93,70. 

10:25 WIB
Rupiah menguat ke Rp14.084

Rupiah terus melaju dengan kenaikan 0,18 persen atau 26 poin ke Rp14.084,00 per dolar AS hingga 10.23 WIB.

Adapun indeks dolar AS melemah 0,22 persen menjadi ke posisi 93,74. 

09:03 WIB
Rupiah dibuka menguat

Rupiah mengawali perdagangan dengan penguatan 0,30 persen atau 42,50 poin ke Rp14.067,50 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,20 persen ke 93,77. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper