Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini akan dipengaruhi oleh rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda kemarin (18/10/2021) mengalami pelemahan 0,25 persen atau 35,5 poin ke level Rp14.110 per dolar AS.
Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan pelemahan nilai tukar kemarin memang tidak terlepas dari beberapa data global yang keluar, termasuk data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melandai pada kuartal III/2021.
"Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan terendah Tiongkok setidaknya dalam 1 tahun terakhir, sehingga ini bisa mencerminkan arah pertumbuhan global pada tahun ini yang diproyeksikan akan jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya," urainya kepada Bisnis, Senin (18/10/2021).
Pada Selasa (19/10/2021), pergerakan nilai tukar rupiah akan dipengaruhi hasil rapat dari Dewan Gubernur BI untuk penentuan suku bunga acuan BI. Meskipun, sebenarnya hasil dari rapat Dewan Gubernur BI ini ada peluang sudah diantisipasi terlebih dahulu oleh pasar.
“Saya perkirakan nilai tukar rupiah masih akan melemah dengan perkiraan pergerakan di kisaran Rp14.111- Rp14.115," kata Yusuf.
Baca Juga
Mengutip Antara, dolar AS sedikit melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat, setelah data menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS mencatat penurunan terbesar dalam tujuh bulan pada September.
Penurunan tersebut menghapus kenaikan sebelumnya di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin lebih dekat untuk menaikkan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Produksi manufaktur AS terpukul karena kekurangan semikonduktor global yang berkelanjutan menekan produksi kendaraan bermotor, memberikan bukti lebih lanjut bahwa kendala pasokan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Gangguan pasokan menambah kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi dan menambah ekspektasi bahwa bank sentral AS perlu bertindak untuk mengatasi kenaikan harga.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya menyusut 0,02 persen menjadi 93,95 pada akhir perdagangan Senin waktu setempat. Indeks sebelumnya mencapai 94,17 karena imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat.
Rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan penguatan 0,24 persen atau 34 poin ke level Rp14.076 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,37 persen atau 0,35 poin ke posisi 93,60.
Rupiah terus bertahan di teritori positif dengan penguatan 0,24 persen atau 33,50 poin ke Rp14.076,50 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terus mengalami koreksi hingga 0,35 persen atau 0,33 poin ke 93,62.
Rupiah masih melaju dengan penguatan 0,21 persen atau 29,50 poin menjadi parkir di posisi Rp14.080,50 per dolar AS
Adapun indeks dolar AS kian tertekan 0,33 persen atau 0,31 poin ke 93,65.
Rupiah semakin menguat dengan penguatan 0,22 persen atau 31,50 poin menjadi Rp14.078,50 per dolar AS.
Sementara indeks dolar AS terpantau melemah 0,27 persen atau 0,26 poin ke 93,70.
Rupiah terus melaju dengan kenaikan 0,18 persen atau 26 poin ke Rp14.084,00 per dolar AS hingga 10.23 WIB.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,22 persen menjadi ke posisi 93,74.
Rupiah mengawali perdagangan dengan penguatan 0,30 persen atau 42,50 poin ke Rp14.067,50 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,20 persen ke 93,77.