Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Tol Cilincing-Cibitung Rp10,8 T, Waskita Rugi Lepas Rp2,4 T? Simak Hitungannya!

Waskita masih membukukan keuntungan dari divestasi Tol Cibitung-Cilincing, sekaligus mengurangi beban utang perseroan.
Gerbang tol Telaga Asih di ruas tol Cibitung-Cilincing. - Bisnis/Andi M. Arief
Gerbang tol Telaga Asih di ruas tol Cibitung-Cilincing. - Bisnis/Andi M. Arief

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi entitas anak PT Waskita Karya, yakni PT Waskita Toll Road atau WTR, melepas saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways atau CTPPT menjadi buah bibir. CTPPT merupakan perusahaan yang mengembangkan Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34 kilometer.

Di media sosial Twitter, ramai pembicaraan investasi Tol Cibitung-Cilincing mencapai Rp10,8 triliun. Namun, mengapa entitas PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), WTR hanya menjual sahamnya senilai Rp2,44 triliun. Lantas, bagaimana perhitunganya?

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways atau CTPPT sahamnya dimiliki WTR sejumlah 55 persen, dan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) sebanyak 45 persen. Total investasi mencapai Rp10,8 triliun, yang berasal dari CTPPT 30 persen, dan pinjaman kreditur 70 persen.

Artinya, CTPPT menggelontorkan dana investasi Rp3,24 triliun atau 30 persen dari total investasi Rp10,8 triliun, sedangkan pinjaman kreditur Rp7,56 triliun. Adapun, WTR menggelontorkan investasi Rp1,78 triliun, menghitung 55 persen dari investasi CTPPT Rp3,24 triliun.

Pada 7 Oktober 2021, WTR dan API menandatangani kesepakatan jual beli atas ruas Tol Cibitung-Cilincing. Setelah transaksi, API akan memiliki 100 persen saham CTPPT, sedangkan WTR menjadi 0 persen.

Nilai transaksi ditetapkan Rp2,44 triliun. Menghitung investasi WTR sebelumnya Rp1,78 triliun, artinya entitas WSKT tersebut masih cuan sekitar Rp660 miliar. Bahkan, WTR terlepas dari beban utang yang melekat kepada CTPPT, yang telah dimiliki API.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum mengatakan divestasi aset jalan tol ruas Cibitung-Cilincing berpotensi mengurangi beban utang perseroan hingga Rp5,82 triliun.

Divestasi aset merupakan upaya Waskita Karya untuk keluar dari lilitan utang dan termasuk dalam 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita Karya.

“Transaksi ini adalah momentum dan sinyal baik bagi WTR dalam menjalankan proses bisnisnya sebagai perusahaan pengembang jalan tol di Indonesia. Transaksi ini juga mendukung proses restrukturisasi yang dilakukan perseroan secara keseluruhan,” jelas Ratna, Kamis (7/10/2021).

Sejak awal tahun, emiten dengan kode saham WSKT ini telah menyelesaikan divestasi atas 4 ruas jalan tol yaitu ruas tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, tol Semarang – Batang, tol Cinere – Serpong, serta tol Cibitung – Cilincing.

Ruas tol Cibitung – Cilincing merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 dengan panjang 34,76 kilometer. Ruas tol ini rencananya juga akan terhubung dengan jalan Tol Cimanggis – Cibitung dan Jalan Tol Akses Tanjung Priok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper