Bisnis.com, JAKARTA – PT. Bundamedik Tbk. (BHMS) berencana untuk mengembangkan sejumlah klinik fertilitas di Jawa Timur dan Bali.
Manajemen emiten kesehatan itu menyatakan terdapat kebutuhan pelayanan program fertilitas yang terstandar dan menghasilkan outcome yang baik. Untuk itu perseroan berkomitmen untuk mengembangkan sejumlah klinik fertilitas di bawah payung Morula IVF Indonesia.
Mereka mengeklaim layanan Morula IVF Indonesia ini menjadi solusi terpercaya, komprehensif, dan efisien bagi pasangan yang sedang mendambakan kehadiran buah hati, agar tidak perlu lagi jauh-jauh melakukan pengobatan di luar negeri.
Sebagai informasi, Morula IVF berdiri sejak 1997, Morula IVF telah hadir di beberapa kota di Indonesia diantaranya Padang, Depok, Surabaya, Bandung, Pontianak, Makassar, Yogyakarta, Tangerang, serta Ciputat. Selain itu, BMHS memiliki unit usaha khusus fertilitas yaitu PT Morula Indonesia.
Direktur Morula Indonesia Rinaldi Buchari mengatakan telah melakukan sebuah langkah penting dalam strategi ekspansi pasar yang potensial di Jawa Timur. Menurutnya, selain DKI Jakarta terdapat kebutuhan yang besar terhadap layanan invitro atau bayi tabung di Jawa Timur dan sekitarnya.
“Kami berharap menjadi pemimpin dalam layanan fertilitas sesuai dengan rencana kami melakukan langkah korporasi yang lebih agresif berupa akuisisi rumah sakit di Surabaya yang dicanangkan untuk menjadi rumah sakit khusus fertilitas,” katanya, dalam siaran pers Minggu (10/10/2021).
Baca Juga
Rinaldi menambahkan kompetisi pada segmen bisnis tersebut akan semakin berat. Pasalnya kompetitor juga akan semakin banyak.
“Namun dengan kualitas yang saat ini dimiliki oleh Morula Indonesia kami yakin kami akan menjadi yang terdepan,” imbuhnya.
Sebelumnya, BMHS mencetak pendapatan bersih Rp902,2 miliar pada semester I/2021 atau tumbuh 94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu laba bersih perusahaan melesat 874 persen year-on-year menjadi Rp. 197 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Dalam keterangan resminya, manajemen BMHS menyatakan pendapatan dan laba bersih perseroan ditopamg oleh peningkatan jumlah layanan kesehatan. Pada semester I, perseroan mampu melayani 193.000 pasien rawat jalan atau tumbuh 5 persen.
"Situasi pandemi ini satu hal, namun kami BMHS berkomitmen untuk terus berinovasi dalam melayani masyarakat untuk kebutuhan pelayanan kesehatan, mulai dari perencanaan kehamilan, pemeriksaan kehamilan, hingga layanan ibu anak dan hingga dewasa dan lansia", ujar Presiden Komisaris Bunda Medik Ivan Rizal Sini.
Lalu, 52.000 hari rawat inap yang meningkat 72 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu, perseroan juga telah melayani 3.072 siklus bayi tabung atau tumbuh 89 persen. BMHS juga melakukan 375.000 tes laboratorium yang meningkat 138 persen yoy.