Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Batu Bara dan CPO Diyakini jadi Magnet Masuknya Modal Asing

Saham cylical yang di bawah valuasi dinilai akan menarik investor asing, di antaranya adalah sektor batu bara, CPO, sektor ritel, konstruksi, dan properti bakal positif.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- RHB Sekuritas meyakini saham sektor cylical, seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) akan menarik aliran modal asing pada kuartal IV/2021.

Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Iwanho mengatakan saat ini aliran modal asing mulai kembali masuk sejak akhir kuartal III/2021. Dia menilai kembalinya modal asing berkat pemulihan ekonomi secara global atau pun nasional.

"Ini dikarenakan investor appetite untuk masuk ke aset investasi yang lebih beresiko sebab pemulihan ekonomi di pasar global dan meningkatnya inflasi dunia. Asset class ini termasuk sektor cylical di Amerika Serikat dan juga foreign inflows ke emerging markets, termasuk indonesia," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Iwanho berpendapat pemulihan ekonomi pada pasar global akan terus membuat investor untuk pro-cyclical, yaitu kecenderungan menargetkan sektor yang mempunyai potensi pertumbuhan lebih tinggi.

Sebab, rendahnya kasus positif Covid-19 di Indonesia dapat terus meningkatkan aktivitas ekonomi domestik. Hal itu dibantu dengan harga batu bara dan CPO yang sangat tinggi untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Menurutnya saham cylical yang di bawah valuasi akan menarik investor asing, di antaranya adalah sektor batu bara, CPO, sektor ritel, konstruksi, dan properti bakal positif.

"Tetapi kita juga harus terus memperhatikan kebijakan The Fed, dengan timeline tengah November dan awal Desember untuk meeting FMOC. Ekspektasi pasar akan dimulai tapering. Besaran tapering akan menjadi faktor utama apakah foreign inflow akan terus berlanjut atau tidak," jelasnya.

Selain itu, Iwanho menambahkan dengan adanya omnibus law dan kestabilan politik yang lebih baik dibandingkan negara tetangga, membuat Indonesia menjadi pasar yang menarik untuk investor asing.

Dia pun memilih sektor batu bara sebagai salah satu pilihan favorit. Sebab, tingginya harga batu bara kemungkinan akan berlanjut sampai kuartal I/2022 dikarenakan musim salju di China. Cadangan batu bara di China menipis ditambah keterbatasan suplai natural gas akan terus mendorong harga batu bara.

Sementara itu berdasarkan data Bloomberg, investor asing telah melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp2,15 triliun pada kuartal III/2021. Jumlah itu naik 457 persen bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya Rp638,36 milar. Bahkan lebih baik daripada kuartal I/2021 yang mencatatkan net sell Rp1,18 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper