Bisnis.com, JAKARTA - Aliran modal asing diperkirakan bakal deras pada kuartal akhir tahun ini dengan mengincar aset saham dan obligasi.
Direktur Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan aliran modal asing mulai terasa sejak September. Menurutnya ada kemungkinan modal asing akan semakin deras pada kuartal IV/2021.
"Saya rasa prospek saham dan obligasi di Indonesia masih sangat baik terutama dari kacamata investor asing," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Farash menambahkan ada beberapa faktor yang menjadi katalis positif bagi masuknya aliran modal asing. Misalnya seperti mata uang rupiah yang menguat sejak akhir Juni dan relatif tidak bergejolak dengan wacana tapering.
Hal itu telah membuat hedging cost menjadi stabil sehingga risiko mata uang bagi investor asing saat ini rendah untuk berinvestasi di aset IDR. Maka itu dia berharap momentum ini terus berlanjut hingga akhir tahun.
Selain itu, menurutnya laporan keuangan perbankan hingga bulan Agustus terlihat konsisten membaik melanjutkan kinerja pada semester I/2021. Adapun pertumbuhan laba emiten LQ45 juga sesuai ekspektasi sehingga tesis mengenai pemulihan bisnis bertahap masih sesuai.
Baca Juga
"Dengan demikian berarti valuasi pasar saham terutama LQ45 masih rendah. Kemudian darinsisi inflasi masih rendah dan supplai SBN pada kuartal IV kemungkinan jauh lebih rendah dari kuartal sebelumnya," ungkapnya.
Farash menilai real yield yang masih tinggi dan supply risk yang turun juga menjadi katalis positif bagi pasar obligasi. Dengan begitu, faktor tersebut sangat baik bagi investor asing.
Dia pun berpendapat bila reksa dana berbasis efek dalam negeri akan lebih menarik dari reksa dana berbasis efek luar negeri. Secara lebih spesifik, lanjutnya, yang menarik untuk kuartal 4 bagi investor asing adalah reksa dana indeks LQ45 untuk saham dan reksa dana pendapatan tetap berbasis IDR SBN.
Pada penutupan perdagangan Jumat (1/10/2021), IHSG turun 0,92 persen atau 58,09 poin menjadi 6.228,84. Sepanjang 2021, indeks naik 4,18 persen dengan aksi beli bersih investor asing Rp15,99 triliun.