Bisnis.com, JAKARTA - PT BCA Sekuritas berupaya meningkatkan ikatan dengan investor asing untuk menanamkan investasi ke pasar modal dalam negeri.
Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto mengatakan strategi perseroan pada kuartal IV/2021 ialah dengan meningkatkan intensitas hubungan dengan investor asing. Dengan harapan mereka akan menyuntikkan kembali modalnya.
"Kami senantiasa rajin melakukan engagement dengan para nasabah-nasabah institusi dengan memberikan informasi faktual positif mengenai keadaan dan potensi Indonesia," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
BCA Sekuritas, lanjutnya, selalu mempunyai harapan positif atas potensi pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya selama tidak ada krisis wabah virus baru ada kemungkinan aliran dana asing akan terus membesar.
Menurutnya kesuksesan pencatatan saham perdana PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan rights issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menyerap dana jumbo telah menjadi katalis positif. Di samping itu, prestasi pemerintah dalam menaklukan virus covid-19 memberikan kenyamanan dan kepercayaan bagi investor asing juga ikut berperan.
"Hal-hal ini semoga menjadi beberapa sinyal utama atas bangkitnya minat investor asing ke pasar modal nasional," katanya.
Baca Juga
Selain itu, terdapat beberapa sektor saham yang tengah naik daun seperti big caps, telekomunikasi serta pertambangan. Akan tetapi, katanya, investor harus sangat jeli menilai dan memilah emiten-emiten mana yang memiliki kemampuan dan potensi mencetak laba dengan baik dan berkesinambungan.
Sementara itu berdasarkan data Bloomberg, investor asing telah melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp2,15 triliun pada kuartal III/2021. Jumlah itu naik 457 persen bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya Rp638,36 milar. Bahkan lebih baik daripada kuartal I/2021 yang mencatatkan net sell Rp1,18 triliun.
Pada penutupan perdagangan Jumat (1/10/2021), IHSG turun 0,92 persen atau 58,09 poin menjadi 6.228,84. Sepanjang 2021, indeks naik 4,18 persen dengan aksi beli bersih investor asing Rp15,99 triliun.