Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Karawaci (LPKR) Optimistis Capai Marketing Sales Rp4,2 Triliun Akhir Tahun

Lippo Karawaci (LPKR) menaikkan target marketing sales sebesar 20 persen menjadi Rp4,2 triliun untuk dicapai sebelum tutup tahun dari sebelumnya target Rp3,5 triliun.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menjadi salah satu pengembang yang mengerek target pendapatan prapenjualan jelang akhir tahun.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan perseroan menaikkan target marketing sales sebesar 20 persen menjadi Rp4,2 triliun untuk dicapai sebelum tutup tahun dari sebelumnya target Rp3,5 triliun.

Revisi naik prapenjualan tersebut menyusul kenaikan marketing sales emiten dengan kode saham LPKR ini pada semester I/2021 sebesar 122 persen secara tahunan. Belum lagi, performa prapenjualan perseroan pada kuartal III/2021 disebut terus melanjutkan tren positif.

“Manajemen meyakini dapat mencapai revisi kenaikan target prapenjualan 2021 karena didasari oleh ekspektasi keberhasilan peluncuran fase 2 dari Cendana Parc di Lippo Village, penjualan produk apartemen siap huni, serta kelanjutan penjualan tanah industri dan properti komersil di Lippo Cikarang,” jelas John lewat siaran pers, baru-baru ini.

Apabila target yang lebih tinggi itu tercapai, LPKR akan membukukan kenaikan prapenjualan sebesar 7 persen pada 2021 dibandingkan dengan tahun lalu.

Adapun, LPKR telah mengamankan marketing sales senilai Rp3,1 triliun per Agustus 2021. Prapenjualan itu ditopang oleh peluncuran produk rumah tapak di Lippo Village dan penjualan di bawah anak usaha perusahaan yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK).

Pada semester I/2021, pendorong utama kenaikan prapenjualan LPKR disebut berasal dari rumah tapak Cendana Icon dan Cendana Parc fase 1.

“Sampai dengan akhir tahun 2021, LPKR masih melihat rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja prapenjualan,” tulis John.

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Edward Tanuwijaya dan Jacquelin Hamdani memaparkan tren marketing sales properti hingga kuartal II/2021 telah melonjak 76 persen secara tahunan menjadi Rp15,8 triliun.

Kenaikan pendapatan prapenjualan emiten properti pada semester I/2021 dan potensi marketing sales pada kuartal keempat dinilai dapat mengimbangi koreksi pada saat pemberlakuan PPKM Darurat.

Edward dan Jacquelin menunjukkan stimulus PPN nol persen dari Kementerian Keuangan RI dikombinasikan dengan diskon Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari pemerintah DKI Jakarta akan semakin menopang penjualan properti ke depannya.

Dengan demikian, KISI masih memberikan rekomendasi overweight untuk saham sektor properti karena pemulihan marketing sales menjadi tolok ukur menuju fundamental yang lebih kuat di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper