Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia layanan menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) masih menunggu informasi terkait harga pengambilalihan sahamnya oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Corporat Secretary Solusi Tunas Pratama Arditya Budi Susentiatmo menjelaskan merujuk surat dari Protelindo pada 6 September 2021, perseroan menilai akusisi saham oleh Protelindo bertujuan dalam rangka pengembangan usaha Protelindo.
"Serta perluasan jaringan usaha agar dapat memperkuat posisi Protelindo sebagaa pemilik dan operator tower independen dalam rangka melayani operator telekomunikasi Indonesia," urainya, Senin (27/9/2021).
Emiten bersandi SUPR ini menerima informasi bahwa Protelindo berencana mengambil alih saham-saham yang mewakili sekurang-kurangnya 90 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan. Namun, SUPR belum mengetahui berapa besar harga pengambilalihan tersebut.
Dia menyebut berdasarkan perjanjian jual beli tertanggal 4 September, pelaksanaan pengambilalihan akan dilakukan selambat-lambatnya 20 hari kerja setelah tanggal perjanjian jual beli atau pada 1 Oktober 2021.
Protelindo telah ditetapkan sebagai pemenang tender atau lelang atas proses tender yang berjalan selama kurang lebih 4 bulan untuk mengakuisisi SUPR.
Baca Juga
Penyelesaian rencana transaksi akan menyebabkan perubahan pengendalian dalam SUPR dan sebagai konsekuensinya, Protelindo akan melaksanakan penawaran tender untuk sisa saham SUPR yang dimiliki publik, sesuai dengan peraturan kewajiban penawaran tender berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
Rencana Transaksi ini akan memperkuat posisi Protelindo sebagai perusahaan tower independen terbesar di Indonesia dengan lebih dari 28.000 tower dan hampir 53.000 tenant, sehingga rasio tenancy mendekati 1,9 kali.
Pada perdagangan hari ini, Senin (27/9/2021), harga saham SUPR tercatat naik 2,38 persen atau 300 poin ke level 12.900 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp14,67 triliun.