Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang rapat Federal Reserve AS pekan depan terkait keputusan untuk pengurangan pembelian aset, nilai tukar rupiah diprediksi bisa kembali menguat pada perdagangan Senin (20/9/2021) .
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan fokus pasar saat ini adalah keputusan kebijakan Federal Reserve AS yang dapat memberikan petunjuk kapan pengurangan aset akan dimulai.
Sementara, mata uang AS masih berpotensi terdorong oleh data yang dirilis pada hari Kamis (16/9/2021) yang menunjukkan bahwa penjualan ritel inti AS tumbuh 1,8 persen pada Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan penjualan ritel tumbuh 0,7 persen pada yang sama.
Sementara itu, Indeks Manufaktur Federal Reserve Philadelphia pada September adalah 30,7, sedangkan Pekerjaan Fed Philly berada di 26,3.
“Klaim pengangguran awal meningkat menjadi 332.000 selama sepekan terakhir. Investor sekarang memperhatikan indeks Ekspektasi Konsumen Michigan dan Sentimen Konsumen Michigan untuk bulan September,” jelasnya, mengutip riset harian Jumat (17/9/2021).
Beberapa investor sekarang memperkirakan penurunan aset atau tapering akan dimulai pada November, pasalnya karena wabah Covid-19 yang melibatkan varian Delta kemungkinan menghambat pemulihan ekonomi pada kuartal ketiga.
Baca Juga
“The Fed akan bertemu minggu depan untuk menjatuhkan keputusan kebijakannya,” tulis Ibrahim.
Dalam perdagangan akhir pekan ini, rupiah ditutup menguat 30 point melanjutkan penguatan 35 poin sebelumnya dan parkir di level Rp14.222 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.252.
“Untuk perdagangan Senin besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.210 - Rp14.230,” tulis Ibrahim.