Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa perusahaan terafiliasi grup besar di Indonesia akhir-akhir ini marak melakukan akuisisi. Teranyar, Grup Djarum melalui PT Global Digital Niaga atau Blibli.com mengakuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC).
Dalam aksi akuisisi ini, Blibli mengakuisisi kepemilikan dari tujuh entitas pemegang saham RANC. Blibli diperkirakan mengambil alih sebanyak 797.888.628 saham (797,88 juta saham), atau mewakili 51 persen dari modal disetor dan ditempatkan RANC. Aksi ini mengakibatkan perubahan pengendalian atas RANC.
Dilihat dari kinerja keuangannya, emiten pengelola jaringan Ranch Market dan Farmers Market ini mencatatkan pendapatan menjadi Rp1,48 triliun di semester I/2021. Pendapatan ini turun 7,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,6 triliun.
Seiring dengan turunnya pendapatan perseroan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih juga turun 67,08 persen menjadi Rp17,3 miliar pada paruh awal tahun ini, dibandingkan dengan Rp52,55 miliar secara tahunan.
Atas aksi ini, saham RANC tercatat melejit 220 poin atau 10 persen ke harga Rp2.420 per saham pada penutupan perdagangan Kamis (16/9/2021). Sepanjang 2021, saham RANC sendiri telah naik 455,05 persen.
Aksi akuisisi Grup Djarum tidak berhenti pada RANC. Tahun ini, grup milik konglomerat Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono ini juga tercatat mencaplok saham mayoritas PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), melalui PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Baca Juga
TOWR mengakuisisi SUPR melalui PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Kedua perusahaan mengumumkan penandatanganan perjanjian jual beli sehubungan dengan pengambilalihan sekurang-kurangnya 90 persen dari modal ditempatkan dan disetor SUPR.
Sama halnya seperti RANC, penyelesaian transaksi di SUPR akan menyebabkan perubahan pengendalian dalam SUPR.
SUPR membukukan kinerja yang cukup gemilang hingga semester I/2021. Tercatat, pendapatan perseroan naik 11,08 persen menjadi Rp1,04 triliun, dari Rp939 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, laba bersih perseroan tercatat meningkat 82,05 persen dari Rp117 miliar di semester I/2020, menjadi Rp213 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Adapun saham SUPR tercatat turun 0,78 persen ke harga Rp12.700 per saham. Sepanjang tahun, saham SUPR sudah mengalami penguatan 209,76 persen.