Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom menyebutkan langkah pemerintah menerbitkan emisi Surat Utang Negara (SUN) Sustainable Development Goals (SDG) dalam mata uang euro akan menarik minat investor.
VP Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengungkapkan selain penerbitan SUN berdenominasi mata uang asing atau global bonds bertema SGD ini menarik untuk investor, dia juga berharap hal tersebut akan mampu mendukung pembiayaan APBN secara umum.
“Beberapa tema SDG sebenarnya menempel erat dengan banyak program-program prioritas pemerintah, sehingga penerbitan obligasi ini diharapkan mampu mendukung pembiayaan dari sisi APBN secara umum,” ungkap Josua saat dihubungi Bisnis, Selasa (14/9/2021).
Berdasarkan siaran pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Selasa (14/9/2021), transaksi ini merupakan penerbitan SDG bond konvensional pertama di Asia.
Menurut Josua, salah satu yang perlu diperhatikan dalam penerbitan obligasi tematik ini adalah keharusan pemerintah untuk menggunakan dana hasil penerbitan untuk pembiayaan proyek-proyek yang mengarah pada obyektif SDG 2030.
Dalam hal proyek tersebut lanjutnya, pemerintah dapat menggunakan dana tersebut untuk infrastruktur berwawasan lingkungan, pendidikan, bahkan pengentasan kemiskinan.
Baca Juga
Oleh karena itu, Josua menyebutkan bahwa penerbitan global bonds kali ini akan menarik minat investor luar negeri.
“Sementara itu, dengan prioritas pada program sosial serta lingkungan, diperkirakan hal ini akan menarik minat dari investor luar negeri, terutama terutama investor-investor yang cukup punya concern terhadap pencapaian SDG global,” kata Josua.
Sebelumnya pada keterangan resmi DJPPR Kementerian Keuangan dijelaskan pemerintah menerbitkan 1 SUN denominasi euro, yakni RIEUR0334 dengan nominal 500 juta euro. SUN bertenor 12 tahun tersebut memiliki tingkat kupon 1,30 persen dan imbal hasil (yield) 1,351 persen. Adapun Seri RIEUR0334 tersebut akan jatuh tempo pada 23 Maret 2034.
Pemerintah akan mengalokasikan seluruh dana hasil penerbitan SDG bond ini untuk mendanai proyek-proyek yang masuk kualifikasi Eligible SDGs Expenditures dalam SDGs Framework.
Debut penerbitan SDG bond ini menunjukan komitmen pemerintah untuk pembiayaan proyek-proyek sosial dan lingkungan hidup untuk mewujudkan agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan.
“Pemerintah bertekad untuk mewujudkan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menetapkan berbagai kebijakan dan program pembangunan untuk mencapai SDGs target di tahun 2030,” demikian kutipan siaran pers tersebut.
Seluruh Surat Berharga Negara, baik Green maupun SDG, yang diterbitkan berdasarkan SDGs Framework ini sejalan dengan standar internasional termasuk International Capital Market Association (ICMA ) principles.