Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menargetkan pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) bisa tumbuh hingga 19 persen pada tahun 2021.
Direktur Keuangan Sampoerna Agro Heri Harjanto mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan produksi TBS di kisaran 16 persen-19 persen hingga akhir 2021 dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.
"Kami optimistis TBS bisa tumbuh sampai 19 persen secara year on year. Tetapi, memang masih harus lihat cuaca dan pandemi yang terkontrol,” katanya dalam paparan publik, Jumat (10/9/2021).
Heri mengatakan, outlook pertumbuhan tersebut seiring dengan pemulihan produksi, cuaca, serta profil tanaman yang masih menuju puncak produktivitasnya.
Selain itu, produsen sawit Indonesia kini juga lebih kompetitif sejak adanya penurunan tarif pungutan ekspor terhadap produk sawit oleh Pemerintah Indonesia pada akhir Juni.
“Harga perdagangan minyak sawit di pasar domestik telah menguat lebih dari 30 persen dalam enam minggu terakhir,” katanya.
Baca Juga
Heri mengatakan, tren pertumbuhan produksi dan penjualan masih terbuka pada semester II/2021. Menurutnya, produksi sawit di Indonesia dan Malaysia sudah menunjukkan pemulihan yang terbatas. Seiring dengan sentimen tersebut, secara makro harga CPO akan tetap menguat.
"Tetapi, untuk semester II/2021 biaya produksi akan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya," pungkasnya.
Adapun, SGRO mencatat harga jual rata-rata CPO naik dari sekitar Rp9.500 per kilogram pada Januari menjadi Rp10.800 per kilogram pada Juni 2021. Harga jual rata-rata CPO sepanjang semester I/2021 mencapai Rp10.000 per kilogram, naik 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.