Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duta Pertiwi (DUTI) Pasang Strategi Hati-hati Tambah Land Bank

Saat ini DUTI memiliki tanah seluas 538 hektare di Grand Wisata Bekasi dan 358 hektare di Kota Wisata Cibubur.
ITC-BSD Serpong/Istimewa
ITC-BSD Serpong/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Duta Pertiwi Tbk. mengungkapkan bakal lebih berhati-hati dalam melakukan akuisisi lahan untuk ekspansi.

Teky Mailoa, Direktur Utama Duta Pertiwi, mengatakan saat ini perseroan masih memiliki total cadangan lahan (land bank) seluas 1.000 hektare. Adapun, emiten dengan kode saham DUTI ini memiliki tanah seluas 538 hektare di Grand Wisata Bekasi dan 358 hektare di Kota Wisata Cibubur.

“Kami juga memiliki dua lokasi untuk ekspansi ke depan seluas 130 hektare. Kami masih ingin tetap berhati-hati mengelola keuangan, ekspansi tanah kalau tidak ada urgensi kami memilih pending,” kata Teky dalam paparan publik, Selasa (7/9/2021).

Adapun, emiten dengan kode saham DUTI ini mulai mengembangkan township di Grand Wisata Bekasi mulai 2005 di lahan seluas 1.100 hektare. Saat ini, tanah yang sudah dikembangkan mencapai 360 hektare dan pada 2020 total penjualan tercatat sebanyak 384 unit senilai Rp624 miliar.

Sedangkan Kota Wisata Cibubur sudah dikembangkan lebih dulu sejak 1996 dengan total area pengembangak 543 hektare. Tanah seluas 362 hektare sudah dikembangkan dan total penjualan pada 2020 tercatat sebanyak 147 unit senilai Rp341 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, DUTI membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 2,29 persen menjadi Rp701,26 miliar dari sebelumnya Rp717,76 miliar.

Namun, perseroan membukukan kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 81,38 persen menjadi Rp285,44 miliar dari sebelumnya Rp157,37 miliar.

Adapun, kenaikan laba bersih juga ditopang oleh keuntungan dari akuisisi saham entitas anak senilai Rp153,99 miliar.

Dilihat dari kontributor pendapatan, penjualan tanah, rumah tinggal, dan ruko mengalami kenaikan 10,58 persen menjadi Rp398,31 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp360,18 miliar.

Sedangkan pendapatan sewa, hotel, arena rekreasi, dan lain-lain masih terkoreksi masing-masing 15,08 persen, 61,19 persen, 100 persen, dan 4,90 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper