Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) optimistis dapat membukukan pertumbuhan penjualan hingga 77 persen pada akhir tahun 2021. Sejumlah strategi untuk menjaga produksi telah dilakukan guna menjaga volume penjualan.
Direktur Utama Pradiksi Gunatama Indra Irawan menuturkan, pihaknya menargetkan penjualan sebesar Rp836 miliar hingga akhir tahun 2021. Jumlah tersebut akan naik 77 persen dibandingkan perolehan penjualan perusahaan pada 2020 lalu.
Guna mencapai target tersebut, Indra mengatakan pihaknya akan terus menjaga dan meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) hingga akhir tahun. Hal ini dilakukan dengan melakukan kendali berlapis pada setiap lini pekerjaan di perkebunan perusahaan.
“Kami juga telah melakukan perbaikan-perbaikan agronomi seperti pemupukan yang tepat sasaran dan proses panen yang menyeluruh selama beberapa tahun terakhir. Kami yakin hasilnya akan terlihat hingga 2 tahun mendatang,” katanya dalam paparan publik perusahaan, Selasa (7/9/2021).
Sementara itu, Finance and Accounting Manager Pradiksi Gunatama Donisius G menambahkan, hingga semester I/2021 lalu, perusahaan telah membukukan penjualan sebesar Rp399,75 miliar. Jumlah tersebut naik 62 persen dibandingkan catatan pada semester I/2020 sebesar Rp245,52 miliar.
Donisius mengatakan pertumbuhan penjualan utamanya PGUN ditopang oleh kenaikan volume penjualan CPO perusahaan. Volume penjualan CPO perusahaan hingga semester I/2021 tercatat sebesar 36 ribu ton, atau naik 27 persen dibandingkan dengan catatan pada semester I/2020 sebanyak 28,4 ribu ton.
Baca Juga
Kenaikan penjualan juga ditopang oleh naiknya harga jual rata-rata (average selling price/ASP) CPO dari Rp7.800 per kilogram pada semester I/2020 menjadi sekitar Rp10.000 per kilogram pada paruh pertama tahun 2021.
Sementara itu, total produksi CPO hingga paruh pertama tahun 2021 juga meningkat 56 persen menjadi 34.394 ribu ton. Tandan Buah Segar (TBS) inti juga mengalami pertumbuhan 56 persen dibandingkan dengan semester I/2020 menjadi 84.734 ribu ton.