Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,97 triliun dengan laba bersih senilai Rp663,26 miliar pada semester I/2021.
Emiten berkode saham TBIG itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,28 persen dari posisi Rp2,57 triliun pada tahun sebelumnya. Seluruh penghasilan merupakan penghasilan sewa dari menara telekomunikasi dan properti investasi.
Anak usaha BUMN yaitu Telkomsel tercatat menjadi penyewa terbesar dengan kontribusi Rp1,08 triliun. Jumlah itu setara dengan 36,53 persen dari total pendapatan perseroan.
Adapun tempat berikutnya diisi oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) senilai Rp641,45 miliar. Lalu PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencapai Rp479,19 miliar. Masing-masing berkontribusi sebesar 21,59 persen dan 16,13 persen dari total pendapatan.
Meski demikian, beban pokok perseroan naik hingga 50,96 persen menjadi Rp729,08 miliar. Penyusutan menara dan penyusutan asset hak guna menjadi kontributor utama kenaikan beban.
Beruntung emiten menara itu mendapatkan suntikan dari pos pendapatan bunga Rp8,23 miliar dan selisih kurs hingga Rp26,28 miliar. Hal itu ikut mendorong pertumbuhan laba bersih sebesar 29,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga
Pada paruh pertama tahun ini perseroan membukukan laba bersih Rp663,26 miliar sedangkan tahun sebelumnya Rp510,48 miliar. Dengan begitu laba per saham ikut terkerek menjadi Rp31,79.
Di sisi lain, total aset perseroan mencapai Rp41,83 triliun. Adapun total liabilitas terpantau sebesar Rp36,52 miliar.
Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, saham TBIG terpantau stagnan di level Rp3.010. Sepanjang 2021, saham TBIG menjulang 84,66 persen. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp68,2 triliun dengan valuasi PER 51,41 kali.