Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau dibuka menguat 0,32 persen ke level 6.062 seiring dengan aksi beli investor asing.
Pelaku pasar juga merespons positif pernyataan Federal Reserve akhir pekan lalu, yang membuat sejumlah Bursa Amerika Serikat mencetak rekor tertinggi.
Pada awal perdagangan Senin (30/8/2020) IHSG terpantau dibuka menguat 0,32 persen ke level 6.062. Frekuensi perdagangan IHSG tercatat 2.240 kali dengan saham beredar 12,19 juta unit. Adapun nilai transaksi mencapai Rp46,74 miliar.
Salah satu faktor penguatan disebabkan oleh investor asing yang melakukan aksi beli. Investor asing masuk ke daham ASII, BMRI, TOWR, TLKM, dan ITMG.
Masing-masing saham tersebut pun mencatat kenaikan, yaitu 0,99 persen, 0,86 persen, 1,92 persen, 0,30 persen dan 1,64 persen.
IHSG pada perdagangan Jumat (27/8/2021) ditutup pada zona merah ke level 6.041,366. Namun, secara keseluruhan selama sepekan indeks mengalami peningkatan 0,18 persen dari posisi 6.030,772.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.022 - 6.113, dan rupiah di rentang Rp14.360-Rp14.500 per dolar AS.
Edwin turunnya imbal hasil atau yield obligasi bertenor 10 tahun baik untuk obligasi Amerika Serikat maupun Indonesia. Selain itu, di Indonesia sendiri kasus baru dan angka kematian Covid-19 semakin melandai.
“Maka besar kemungkinan IHSG akan menguat dalam perdagangan Senin ini,”ungkap Edwin dalam publikasi riset dikutip Senin (30/8/2021).
Dari sentimen global, di tengah meningkatnya kasus baru dan jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat. Indeks Dow Jones justru terpantau menguat 0,69 persen pada akhir pekan lalu.
Hal tersebut juga berkaitan dengan hasil simposium The Fed di Jackson Hole mengindikasikan Fed Rate di tahun ini tidak akan naik serta probabilitas program pembelian obligasi akan dikurangi di bawah 50 persen.