Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan jumlah investor reksa dana sampai dengan Juli melampaui instrumen lain.
Pada tujuh bulan ini, investor reksa dana mencapai 5,16 juta single investor identification (SID). Jumlah itu telah tumbuh 62,68 persen dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar 3,17 juta.
Pertumbuhan pada tahun ini berpotensi lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Misalnya saja pada 2019 jumlah investor reksa dana naik 78,25 persen. Lalu pada 2020 sebesar 78,95 persen dibandingkan dengan 2019.
Selain itu, pertumbuhan investor reksa dana juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah investor pasar modal. Sampai dengan Juli, investor pasar modal baru naik 50,04 persen menjadi 5,82 juta.
Begitu juga dengan instrument lain seperti investor C-BEST sebesar 52,77 persen dan investor Surat Berharga Negara (SBN) 18,36 persen.
BEI mencatat sejauh ini jumlah investor masih terkonsentrasi di Jawa yang mencapai 70 persen. Adapun jumlah aset yang tercatat meliputi 94,62 persen total aset atau setara dengan Rp3.347 triliun.
Baca Juga
Posisi kedua ditempati oleh Sumatera dengan jumlah investor 16,46 persen. Sementara total aset mencapai Rp72,74 triliun atau setara 2,06 persen.
Mayoritas investor memiliki penghasilan antara Rp10 juta sampai dengan Rp100 juta. Adapun yang menarik adalah Ibu Rumah Tangga mengisi 4,70 persen dengan aset Rp59,25 triliun.