Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) meningkatkan target produksi batu bara pada tahun ini sebesar 18,79 persen.
Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, pengajuan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan telah disetujui oleh pemerintah.
“Kami menaikkan target produksi batu bara tahun 2021 dari 31,4 juta ton menjadi 37,3 juta ton,” kata Ricky saat dihubungi Bisnis pada Selasa (10/8/2021).
Secara rinci, produksi batu bara dari PT Kideco Jaya Agung (Kideco) dipatok sebanyak 25,7 juta ton. Sementara itu, PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) ditargetkan dapat memproduksi 1,6 juta ton batu bara.
Adapun sepanjang semester 1/2021, INDY telah mencatat produksi konsolidasi batu bara sebesar 20,1 juta ton. Perinciannya, Kideco memproduksi 18,2 juta ton, dibandingkan 16,9 juta ton pada periode yang sama di tahun lalu.
Sementara itu, MUTU telah memproduksi 900 ribu ton berbanding dengan 700 ribu ton pada semester I/2020.
Baca Juga
Kideco juga mencatat kenaikan harga jual rata-rata batubara sebesar 21,9 persen dari US$39,8 menjadi US$48,6 per ton pada semester pertama 2021.
Ricky melanjutkan, Kideco mencatat kenaikan volume penjualan batubara sebesar 8,5 persen dari 16,6 juta ton menjadi 18,1 juta ton sepanjang 6 bulan 2021. Dari volume tersebut, Kideco memasarkan 6,4 juta ton atau 35 persen diantaranya untuk pasar domestik, jauh melebihi Domestic Market Obligation (DMO) batubara sebesar 25 persen.
Sementara itu, volume penjualan batu bara INDY untuk pasar ekspor mencapai 11,7 juta ton dengan negara tujuan China, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Pada paruh kedua tahun ini, Ricky mengatakan fokus utama INDY adalah adalah mencapai target produksi baru. INDY akan terus meningkatkan efisiensi operasional serta optimalisasi diversifikasi usaha yang telah menjadi visi perusahaan dalam jangka panjang.
“Kami juga akan fokus memperkuat komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG),” pungkasnya.