Bisnis.com, JAKARTA – Analis mengunggulkan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) sebagai pilihan investor dibandingkan dengan kompetitor di industrinya.
Analis Aldiracita Sekuritas Timothy Gracianov merekomendasikan JPFA dibandingkan dengan PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN). Dia memberikan target harga Rp2.600 per saham
“Harga sahamnya saat ini diperdagangkan dengan valuasi rasio P/E 9x, cukup atraktif di bawah rata-rata 5 tahunnya 12.5x,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Timothy mengatakan pada semester II/2021 emiten perunggasan bisa mengambil marjin dari segmen penjualan pakan. Pasalnya pada paruh pertama banyak perusahaan pakan ternak yang tidak bisa menyesuaikan harga jual pakan secepat kenaikan harga jagung demi mempertimbangkan konsumer.
“Harga jagung yang mulai stabil ini, walaupun masih di atas harga ketetapan pemerintah dapat membantu perusahaan untuk memulihkan kembali marjin keuntungannya,” katanya kepada Bisnis.
Ditambah lagi, harga soybean meal sudah tidak melanjutkan tren kenaikan harga memasuki semester II tahun ini. Timothy pun menambahkan harga broiler mulai pulih memasuki bulan Agustus ke harga Rp16.000 hingga Rp17.000 disebabkan oleh culling yang mulai diperketat kembali.
Baca Juga
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni mengatakan sejak kuartal I/2021 kinerja ketiga emiten telah melampaui ekspektasi. Namun, dia merekomendasikan beli bagi JPFA dan MAIN dengan target harga Rp3.500 dan Rp1.350.
“Kami menyukai JPFA karena selalu berekspansi. Sementara MAIN kami rasa akan menjadi pemain kunci dalam sektor perunggasan,” terangnya.
Sementara itu Analis Ciptadana Sekuritas Asia Fahressi Fahalmesta memasang status netral bagi sektor perunggasan. Menurutnya emiten unggas akan menghadapi hambatan permintaan karena gelombang keduadari Covid-19. Namun, program pemusnahan ayam (culling) tahun ini sangat penting karena tanpa campur tangan pemerintah, peternak unggas akan dirugikan.
“Performa dari pemain unggas di semester kedua kemungkinan besar akan lebih rendah dari semester satu. Saat ini kami memiliki rekomendasi beli pada JPFA dengan target Rp2.300 per saham,” ungkapnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.