Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Kasih Kode GoTo Segera Dual Listing?

Telkom Group melalui MDI Ventures mendorong perusahaan-perusahaan yang diinvestasikan untuk menjadi perusahaan publik.
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyiratkan salah satu startup dalam portfolio mereka akan segera melakukan pencatatan saham.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan perseroan akan mendorong supaya perusahaan rintisan dapat naik kelas menjadi unikorn. Pasalnya, Kredivo yang termasuk dalam portfolio TLKM telah melaksanakannya.

"Semoga langkah sukses Kredivo ini dapat diikuti oleh startup lokal asal Indonesia yang lahir sebagai unicorn baru," katanya dalam siaran resmi Senin (9/8/2021).

Selain itu, Budi ikut menyiratkan bahwa salah satu portofolio mereka akan maju menjadi perusahaan publik. Adapun pencatatan akan dilaksanakan di dalam dan luar negeri.

"Dalam waktu dekat mudah-mudahan akan menyusul startup portofolio MDI lainnya yang melakukan IPO di bursa dalam dan luar negeri,” ungkap Budi.

Siapakah calon perusahaan yang akan melakukan aksi tersebut? Seperti diketahui, TLKM berinvestasi pada perusahaan teknologi raksasa Gojek Tokopedia (GoTo).

GoTo Group dikabarkan tengah berdiskusi dengan para investor untuk meraih dana hingga US$ 2 miliar melalui aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Indonesia dan AS.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (27/7/2021), grup usaha yang merupakan penggabungan Gojek dan Tokopedia ini telah memulai usaha penggalangan dana dengan target US$1 miliar hingga US$2 miliar. Valuasi GoTo ditargetkan pada kisaran US$25 miliar hingga US$30 miliar.

Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, GoTo akan melakukan IPO di Indonesia terlebih dulu sebelum membawa GoTo ke Wall Street. Sebelumnya, GoTo memiliki valuasi senilai US$18 miliar.

GoTo merupakan salah satu startup yang paling berkembang di wilayah Asia Tenggara yang memiliki jumlah usaha rintisan sebesar 650 juta perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper