Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang SUN Mampu Cetak Rekor Tertinggi 2021, Analis Jelaskan Penyebabnya

Melonjaknya angka penawaran pada lelang SUN hari ini utamanya ditopang oleh sentimen likuiditas yang masih melimpah pada pasar obligasi Indonesia.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (3/8/2021) menghasilkan penawaran sebesar Rp107,78 triliun, mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun 2021.

Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan hasil penawaran SUN sebelumnya yang mengumpulkan sebesar Rp95,55 triliun.

Terkait hal tersebut, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menjelaskan, melonjaknya angka penawaran pada lelang SUN hari ini utamanya ditopang oleh sentimen likuiditas yang masih melimpah pada pasar obligasi Indonesia.

Ia menjelaskan, outlook akomodatif dari Bank Indonesia (BI) dan tekanan inflasi yang masih rendah juga turut meningkatkan minat investor terhadap lelang pada hari ini.

“Permintaan untuk jenis Surat Perbendaharaan Negara (SPN) juga terlihat naik signifikan. Ini artinya permintaan dari perbankan juga tinggi karena mereka masih memiliki likuditas yang berlebih,” katanya saat dihubungi pada Selasa (3/8/2021).

Di sisi lain, Handy juga melihat adanya potensi kenaikan partisipasi investor asing pada lelang hari ini. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan dovish yang terlihat dari FOMC The Fed pada bulan Juli yang menyebabkan pelemahan imbal hasil US Treasury dan indeks dolar AS.

Sementara itu, dari dalam negeri, penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 26 atas bunga obligasi yang diterima wajib pajak luar negeri dari 20 persen menjadi 10 persen juga mendorong kenaikan minat investor asing. Ketentuan ini tertuang dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah (PP) nomor 9/2021 yang berlaku 2 Agustus 2021 kemarin.

“Selain itu, credit default swap (CDS) Indonesia juga berada di level yang stabil. Hal ini mengindikasikan risiko pasar yang relatif tidak berubah meskipun ada perpanjangan PPKM Level 4 selama sepekan ke depan,” jelas Handy.

Sementara itu, tingginya angka penawaran SUN yang masuk pada seri FR0091 disebabkan oleh durasinya yang umumnya dicari oleh para pengelola dana (fund manager). Selain itu, seri tersebut juga akan menjadi seri benchmark tenor 10 tahun untuk tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper