Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Perpanjangan PPKM, Penawaran Lelang SUN Berpotensi Capai Rp100 Triliun

Potensi penawaran masuk yang lebih tinggi pada lelang SUN besok terutama akan ditopang oleh likuiditas dari investor domestik seperti perbankan, asuransi dan dana pensiun, dan bahkan individu.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memperkirakan penawaran masuk untuk lelang Surat Utang Negara (SUN) yang diselenggarakan besok, Selasa (3/8/2021), berpeluang capai Rp100 triliun. Hal itu ditopang oleh tingginya likuiditas yang dimiliki investor domestik maupun potensi aliran dana global.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana menjelaskan penawaran masuk lelang SUN besok bisa menyamai bid yang masuk pada lelang sebelumnya atau bahkan lebih.

“Saya pikir mungkin [penawaran masuk] bisa mencapai level Rp100 triliun, Harapannya dengan melihat kondisi sekarang harusnya bisa rekor,” kata Fikri kepada Bisnis, Senin (2/8/2021).

Fikri melanjutkan potensi penawaran masuk yang lebih tinggi pada lelang SUN besok terutama akan ditopang oleh likuiditas dari investor domestik seperti perbankan, asuransi dan dana pensiun, dan bahkan individu.

Perbankan disebutnya akan tetap berpotensi menjadi institusi yang banyak memberikan penawaran karena tingkat Loan-to-Deposit Ration (LDR) bank cukup rendah dikombinasikan dengan permintaan kredit yang belum tumbuh optimal.

Sementara partisipasi investor asuransi dan dana pensiun terpantau meningkat seperti pada bulan lalu. Mengutip data DJPPR Kemenkeu RI, kepemilikan dari asuransi dan dana pensiun atas SUN maupun sukuk negara kini mencapai Rp611,72 triliun per 27 Juli 2021 atau meningkat Rp11,84 triliun dalam sebulan.

Peningkatan juga terlihat dari kepemilikan investor individu senilai Rp6,04 triliun pada Juli 2021 menjadi Rp192,65 triliun.

Dari sisi investor nonresiden, Fikri melihat potensi aliran modal masuk asing juga terbuka saat lelang besok. Pasalnya, penurunan kasus Covid-19 di Indonesia dapat menambah kepercayaan diri investor asing untuk masuk ke pasar negara berkembang.

Adapun, kondisi makroekonomi Indonesia saat ini juga dinilai menarik dengan inflasi yang baru dirilis 1,52 persen secara tahunan pada Juli 2021 atau lebih rendah dibandingkan inflasi di negara maju seperti AS.

“Jadi saya pikir secara yield atau real yield, Indonesia masih sangat baik dan masih sangat mungkin dijadikan salah satu tujuan investasi global,” imbuh Fikri.

Selain itu, tingkat CDS (Credit Default Swap) dan nilai tukar rupiah yang stabil juga diharapkan menjadi sentimen positif. Tak hanya itu, instrumen baru yang dikeluarkan The Fed berupa repo domestik dan repo asing juga diperkirakan bisa membuat nilai dolar terjaga sehingga tak membebani rupiah.

Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (3/8/2021) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan tujuh seri yang terdiri dari SPN12211104 (reopening), SPN12220527 (reopening), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0088 (reopening), FR0092 (reopening), dan FR0092 (reopening).

Target indikatif dari lelang SUN 21 Juli 2021 ditetapkan senilai Rp33 triliun dan target maksimal senilai Rp49,5 triliun. Lelang ini merupakan lelang SUN pertama yang digelar pada bulan Agustus 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper