Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Manufaktur Indonesia Terkontraksi, IHSG Panas Dingin

Pada pukul 10.28 WIB, IHSG kembali berbalik menguat 0,08 persen atau 4,56 poin ke level 6.074,6. Sebanyak 218 saham menguat, 248 saham melemah, dan 160 saham lainnya stagnan.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus berfluktuasi pada perdagangan hari Senin (2/8/2021), seiring dengan kontraksi di sektor manufaktur Indonesia.

Hingga pukul 10.07 WIB, IHSG bergerak melemah 0,17 persen ke level 6061,02. Padahal, di awal perdagangan indeks sempat mencapai level tertinggi 6112

Pada pukul 10.28 WIB, IHSG kembali berbalik menguat 0,08 persen atau 4,56 poin ke level 6.074,6. Sebanyak 218 saham menguat, 248 saham melemah, dan 160 saham lainnya stagnan.

IHSG berfluktuasi seiring dengan kontraksi Sektor manufaktur Indonesia pada bulan Juli di tengah peningkatan kasus Covid-19, yang menyebabkan PPKM Level 4 dan batasan yang lebih besar terhadap mobilitas penduduk. 

Efek dari kondisi ini berdampak dua kali lipat karena pemulihan ekonomi tertahan seiring dengan melambatnya permintaan, produksi, dan angka pekerjaan. Selain itu, kondisi ini juga memperparah rantai pasokan dan biaya untuk produsen.

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Indonesia yang dirilis IHS Markit anjlok ke level 40,1 pada bulan Juli dari 53,5 pada bulan Juni. 

"Bacaan Juli menandakan kontraksi pertama untuk manufaktur Indonesia sektor dalam sembilan bulan, dengan tingkat penurunan tercepat sejak Juni 2020," ujar IHS Markit dalam laporannya, Senin (2/8/2021).

Output manufaktur dan pesanan baru menyusut paling cepat kecepatan sejak Mei 2020 menurut data terbaru, dengan demikian mengakhiri laju pertumbuhan delapan bulan. 

Sebelumnya, Head of Resarch Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan secara teknikal pergerakan IHSG pulled back upper bollinger bands dan membentuk double top jangka pendek dengan level resistance sekitar 6160.

"Momentum bearish tersignal pada indikator RSI dan Stochastic menjadi salah satu tekanan Investor untuk melakukan aksi jual diakhir bulan," jelasnya dalam riset Senin (2/8/2021).

Kondisi Indikator MACD sedikit berada pada area overvalue dengan divergence negatif pada histogram.

Dengan demikian, secara teknikal IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi pada perdagangan selanjutnya menguji support Moving Average 20 hari yang berada dilevel 6057 hingga support psikologis 6000 pada skenario bearish lanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper