Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Lo Kheng Hong Tentukan Saham Murah tapi Layak Beli

Lo Kheng Hong menuturkan melakukan penghitungan rasio saham dengan metode sederhana sebelum melakukan pembelian saham.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan di pasar saham Indonesia, Lo Kheng Hong mengungkapkan batas harga murah ketika membeli saham dan cara menghitung valuasi secara sederhana. 

Dalam video yang diunggah akun YouTube Hungry Stock, Lo Kheng Hong menuturkan dia selalu melihat price book ratio value (PBRV) dan price earning ratio (PER) untuk mengukur harga sebuah saham

“Saya menggukur murah atau mahal pakai metode yang sederhana yaitu price earning ratio dan price book ratio value,” jelasnya, seperti dikutip Kamis (29/7/2021). 

Menerutnya, melihat PER dan PBRV ini adalah metode yang sederhana dan mudah untuk dipahami dan dipakai oleh investor awam. 

Pak Lo, panggilanya, mencontohkan PBRV dari emiten perbankan yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Raykat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). 

Mengitup data dari RTI, Kamis (29/7/2021) sesi I, saham BBCA tercatat memiliki valusasi PBRV sebesar 3,93 kali dengan PER 25,50 kali. Kemudian, valusasi PBRV BMRI mencapai 1,48 kali dan PER 11,38 kali.

Sementara itu, BBRI terpantau memiliki PBRV senilai 2,41 kali dan PER 16,94 kali. Terakhir, BBNI memiliki valuasi PBRV senilai 0,80 kali dengan PER 9,62 kali. 

Lo Kheng Hong menuturkan melihat dari besaran nilai PBRV diantara keempat bank tersebut, dia enggan untuk memilih BBCA, BMRI atau pun BBRI. 

Dia akan memilih saham BBNI karena menurutnya BNI juga merupakan salah satu perusahaan yang tidak kalau besar dengan ketiga bank lainnya.

“Daripada BCA atau Bank Mandiri, saya akan pilih BNI yang sama-sama bank besar, saya pilih ini lebih murah,” jelas Pak Lo.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper