Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong mengungkapkan dirinya tidak takut untuk menghadapi risiko ketika harga saham sedang anjlok.
Dia mengatakan ketika orang lain merasa takut melihat kondisi buruk terhadap kinerja saham sebuah perusahaan, dia melihat kondisi itu bukan risiko yang tinggi.
Pria yang disebut-sebut sebagai Warren Buffet Indonesia ini mengatakan hal tersebut sejalan dengan prinsip investasi yang selama ini dia pegang yakni berinvestasi ketika keadaan buruk.
“Prinsip saya selalu invest in bad time and sell in good time and will get rich,” tutur Lo Kheng Hong dalam unggahan YouTube Hungry Stock, dikutip Rabu (28/7/2021).
Dia menilai kondisi buruk tersebut merupakan peluang ketika investor asing keluar, sehingga menekan harga saham menjadi lebih murah.
Lo Kheng Hong membagikan pengalamannya saat membeli saham PT Indika Energy Tbk (INDY) ketika harga saham INDY turun Rp100 per lembar dan harga batu bara ada di harga US$50 per ton.
Baca Juga
Saat itu, padahal nilai buku per saham INDY mencapai 1.600 kali sementara harga sahamnya hanya Rp100. Namun, dia tetap memutuskan untuk beli.
Pak Lo, sapaan akrabnya, bercerita ketika pialang sahamnya memberikan masukan untuknya agar tidak membeli saham INDY karena dianggap emiten pertambangan batu bara tidak memiliki masa depan yang cerah.
“Untung saya tidak dengar nasihat dia, saya terus membeli sama saya jadi pemegang saham keempat terbesar di Indika Energy,” pungkasnya.
Lanjut Pak Lo, ketika harga batu bara naik US$100 per ton dan harga sahamnya beranjak naik hingga Rp4.000 lebih dia memilih untuk menjual saham INDY.