Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) resmi mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham atau IPO pada 27-30 Juli 2021. Perseroan memasang harga pelaksanaan Rp850.
Pada Selasa (27/7/2021), Bukalapak mengumumkan jadwal masa penawaran umum perdana saham pada periode 27 Juli–30 Juli 2021 dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Agustus 2021.
Calon emiten yang bakal menyandang ticker BUKA tersebut akan menawarkan sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 (25,76 miliar) lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per saham. Adapun harga IPO dibanderol Rp 850 per saham, batas tertinggi dari kisaran harga penawaran Rp750-Rp850.
Alhasil, potensi dana yang dapat diperoleh oleh Bukalapak dari aksi IPO tersebut sebesar Rp21,9 triliun, tertinggi dalam sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI). Rekor sebelumnya dipegang oleh ADRO, yang menghasilkan dana IPO Rp12,25 triliun pada 16 Juli 2008.
Berikut jadwal IPO Bukalapak.com terkini.
Tanggal Efektif : 26 Juli 2021
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 27 - 30 Juli 2021
Tanggal Penjatahan : 3 Agustus 2021
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 5 Agustus 2021
Tanggal Pengembalian Uang Pesanan : 5 Agustus 2021
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 6 Agustus 2021
Baca Juga
Pelepasan 25,76 miliar saham dalam IPO mewakili sebanyak 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.. Setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).
BUKA akan mengalokasikan sebesar 0,05 persen dari saham yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) sebanyak 14.027.500 (14,03 juta) saham dengan harga yang sama dengan Harga Penawaran.
Perseroan akan menerbitkan opsi Saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 4,91 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 (5,06 miliar) saham.
Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas. BUKA juga menggandeng 19 sekuritas lainnya sebagai penjamin emisi efek.
Adapun, sekuritas penjamin emisi efek tersebut adalah PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Selanjutnya, PT Investindo Nusantara Sekuritas, PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk., PT Philip Sekuritas Indonesia, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, PT Sucor Sekuritas.
Kemudian, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Wanteg Sekuritas, PT Yuanta Sekuritas Indonesia.