Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya sejumlah perusahaan unicorn teknologi raksasa ke lantai bursa dipercaya dapat menjadikan sektor teknologi sebagai kontributor terbesar terhadap pergerakan indeks saham gabungan (IHSG).
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengungkapkan pasar modal saat ini tengah menyambut penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) dari perusahaan teknologi raksasa Indonesia.
Dalam hal digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menurut perkiraan BAIN, Google dan Temasek, gross merchandise value (GMV) Indonesia akan bertumbuh dengan CAGR 2020-2025 mencapai 23 persen dari US$44 miliar pada 2020 menjadi US$124 miliar pada 2025.
"Kami pikir perusahaan teknologi raksasa Indonesia seperti Bukalapak dan GoTo yang akan IPO pada semester II/2021 ini tentu dapat memonetisasi peningkatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, kami optimistis soal ini," jelasnya Jumat (23/7/2021).
Selain itu, terangnya, jika belajar dari Amerika Serikat (AS), saat ini 5 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar didominasi perusahaan teknologi. Padahal, hingga 2006 kapitalisasi pasar terbesar diisi oleh perusahaan sektor finansial seperti perbankan.
Dalam kontribusi salah satu indeks terbesar di AS, yakni indeks S&P 500 sepanjang 2001-2006 kontribusi sektor terutama berasal dari sektor finansial.
Baca Juga
Sementara itu, sejak 2011 hingga 2020 kontribusi terbesar datang dari sektor teknologi. Dengan persentase kontribusi sebesar 27,6 persen pada 2020.
"Kami percaya Indonesia masih di level dominasi perbankan, dengan IPO giant tech di IHSG kami percaya bukan tidak mungkin sektor teknologi melewati sektor finansial dalam hal kontribusi ke IHSG," urainya.